Mohon tunggu...
Ratih Tresnasih
Ratih Tresnasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana UPI Linguistik

Beroptimis! selalu ada cara untuk mewujudkan setiap harapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Representasi Kaum Milenial dalam Iklan Skincare MS Glow

7 Maret 2022   21:17 Diperbarui: 7 Maret 2022   21:21 4332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat biasanya mengikuti apa yang dipakai oleh idolanya sehingga para pemilik brand/produk biasanya menggunakan model artis terkenal yang banyak diidolakan masyarakat dalam memasarkan produknya. 

Belakangan ini, orang-orang yang sedang viral juga banyak digunakan oleh mereka untuk menarik perhatian masyarakat terhadap produknya. 

Dengan keefektifan dan keefisienan media sosial untuk membuat produknya lebih dikenal, banyak juga pelaku usaha yang memanfaatkan pengguna media sosial atau yang lebih identik disebut netizen dengan cara menjalin komunikasi melalui fitur-fitur yang ada dalam media sosial seperti kolom komentar, hashtag, repost, story, grup, dan lainnya. 

Dengan hal-hal tersebut produk mereka semakin mudah dikenal dan banyak dari followers mereka secara sukarela ikut mempromosikan produk melalui fitur yang ada di media sosial.

Media sosial memang menjadi alat unggulan untuk media beriklan yang banyak menjangkau berbagai kalangan. Selain untuk komersil, disadari atau tidak, media sosial juga digunakan untuk menyampaikan ideologi produk dan perusahaannya. 

Menurut Correa dalam Merdeka (2017) iklan bisa menjadi kendaraan untuk ideologi yang merefleksikan ide-ide, kepercayaan, dan opini tentang masyarakat. Representasi ideologi dapat dilihat melalui elemen-elemen yang muncul dalam iklan seperti model atau artist, warna, gesture, style, kostum dan musik. Representasi merupakan bagaimana aspek-aspek realita dalam berbagai medium dibangun (Chandler, 2002). 

Kemudian Hall (1997) mendefinisikan representasi sebagai medium atau proses di mana makna, asosiasi, dan nilai-nilai dibangun dan direifikasi oleh masyarakat dalam budaya yang tersebar. 

Representasi merupakan sebuah konsep atau proses yang mengkaji tentang simbol atau tanda yaitu mewujudkan sebuah konsep atau ide dalam bentuk simbolis yang dapat di artikan dan di maknai oleh seseorang.

Pemilihan elemen-elemen dalam iklan disesusaikan dengan produk yang ditawarkan dan diyakini mengandung maksud dan tujuan tersendiri dari pembuatnya. Produk harus terlihat menarik sehingga orang yang melihatnya merasa ingin memiliki dan membeli produk tersebut. 

Tidak jarang juga iklan dibuat lebih sederhana dan realistis sehingga masyarakat lebih mudah memahami dan terhubung juga terwakilkan dengan melihat sekilas pun iklan tersebut. Trend terkini di masyarakat tidak bisa lepas dari iklan yang akan ditampilkan dengan cara-cara yang kreatif dan semenarik mungkin. 

Produk yang diiklankan sebelumnya diberi merk/brand yang kemudian dibuatlah akun dalam media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, Youtube, dan lainnya, lalu diunggahlah konten-konten bisa berupa foto, video, meme, brosur, promosi berkaitan dengan produk yang akan mereka pasarkan dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun