Mungkin juga tidak ada salahnya sebagai warga kota kita lebih kreatif mengelola sampah sendiri, entah dengan mengganti wadah plastik pembuangan sampah dengan benda lain yang lebih mudah terurai jika dibuang ke tanah (sampai saat ini saya masih mencari-cari material apa yang paling ramah lingkungan).
Memang butuh waktu, meski setidaknya pelan-pelan kesadaran ini mulai terbangun dan kita tinggal menunggu waktu untuk melihat bahwa permasalahan sampah kelak akan jadi pembelajaran penting bagi anak cucu kita.
Karena sejatinya tanah adalah tempat manusia kembali, maka sudah selayaknya ia dijaga, dan tidak dicemari karena raga kita pun tak ingin dicemari.
***
Tulisan ini adalah rangkaian seri polusi
1. Air yang Tak Memantulkan BayanganÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H