Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Tradisi Spiritual: Kekayaan Indonesia Sejak Lama

21 Januari 2015   21:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:40 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392274" align="aligncenter" width="455" caption="sumber:Majalah KIPRAH PU Vol.61/TahunXIV/Maret-April 2014"]

14218261551690013163
14218261551690013163
[/caption]

Di samping itu, tentu saja pe-er panjang pemerintah adalah akses yang paling utama menuju ketersediaan infrastruktur di daerah tujuan wisata. Regulasi lain, bisa dengan dengan penawaran tiket pesawat yang lebih murah ke daerah-daerah wisata Indonesia khusus, sehingga wisatawan domestik semakin tertarik mengunjungi pelosok yang perlu dipromosikan lewat "pengalaman nyata".

Infrastruktur yang disediakan hanya berupa akses menuju kawasan adat, sedangkan bagian dalam kawasan tetap dipertahankan jika memang tidak disetujui warga adat. Kementerian Pariwisata wajib berpikir "tak biasa" jika ingin sesuatu yang luar biasa. Dan saya kira jalannya ada banyak, termasuk mulai menyayangi tanah-tanah tradisi di banyak penjuru Tanah Air, yang diam-diam memikat dunia lewat bisik-bisik doa, dan cerita dari telinga ke telinga.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="WonderfulIndonesia Movement"]

WonderfulIndonesia Movement
WonderfulIndonesia Movement
[/caption]

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun