Mohon tunggu...
Ratih Fitrinaka
Ratih Fitrinaka Mohon Tunggu... -

Diving. Basketball. Broadcasting.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

24 Tahun Berdedikasi untuk Fotografi

14 April 2011   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pameran yang diadakan tanggal 5 -13 april 2011 ini diselingi dengan acara bedah buku karya Julian Sihombing yang berjudul sesuai dengan tema pameran yaitu Split Second, Split Moment. Bedah buku dilakukan tanggal 9 April 2011, antusias pengunjung terlihat dari banyaknya pengunjung yang meminta foto bersama, mewawancarai dan meminta tanda tangan Julian Sihombing.

Pameran ini diselenggarakan di 3 kota yaitu Jakarta, Jogja dan Bali. Setelah Jakarta, Jogja selanjutnya Bali. Awalnya diambil dari kumpulan foto di buku "Split Second, Split Moment" lalu dibuatlah pameran tunggal Julian Sihombing. Penyelenggara pameran adalah kerja sama antara Medco foundation, Bank Saudara, Paperina, Bentara Budaya dan Kompas Gramedia.

Dilihat dari komentar pengunjung, foto favorit yang ditampilkan di pameran ini yaitu foto esai anjing yang tertabrak sepeda motor, korban demonstrasi Trisakti dan Soeharto menangis. Karena foto-foto itu memiliki kesan dramatis dan menyentuh perasaan pengunjung. Alasan itulah yang membuat foto itu menjadi favorit.

Banyak orang berapresiasi dalam pameran ini, sampai tanggal 10 April sudah lebih dari 155 orang mengunjungi pameran fotografi ini. Di Jogja, jumlah penggemar fotografi termasuk tinggi. Jika dibandingkan dengan acara pameran seni lainnya, pameran fotografi termasuk yang paling diminati. Pengunjung pameran beragam dari usia muda sampai tua. Ada wartawan media, pegawai swasta, pelajar, dan mahasiswa. Namun, mayoritas anak muda pecinta fotografi lah yang datang berkunjung.

Ketekunan dan konsentrasi Julian selama berkarir agaknya membuahkan hasil karya agung. Sense of journalism yang tinggi membuatnya mampu membidik peristiwa yang jarang diperhatikan orang lain yang sebenarnya memiliki makna dan menarik.

Terdapat satu karya foto yang benar-benar memerlukan kejelian dan resiko besar dalam proses pengambilan gambarnya. Julian Sihombing mengambil foto penumpang kereta api yang berada di atas gerbong . Dengan kondisi kereta melaju kencang, ia mengabadikan mereka dengan sangat apik. Untuk menghasilkan karya itu, dibutuhkan persiapan yang matang. Tidak mudah mengambil gambar dengan posisi bergerak apalagi dengan kondisi kereta melaju kencang. Dengan kelihaian membidik gambar, Julian sukses menampilkan visual yang jarang dilakukan orang lain dengan taruhan keselamatannya sendiri .

Masyarakat dapat melihat sebuah peristiwa dari bukti nyata visual melalui karya fotografi. Dari karya foto, pengunjung bisa melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu. Karya-karya ini benar-benar mengajak pengunjung untuk selalu mengabadikan moment-moment penting dalam hidup. Bahwa tiap detik memiliki makna yang berbeda. Maka abadikan setiap moment supaya anak cucu kelak mampu melihat realitas yang terjadi di masa sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun