Terakhir adalah, sabar. Quarter life crisis sangat panjang prosesnya karena fase ini adalah perjalanan hidup, bagaimanapun juga yang dapat mengerti dan menentukan sudah terlewati atau belum fase ini adalah diri sendiri yang menjalaninya. Bagaimana jika sudah terlewati? Bisa dipastikan seseorang akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
Kuncinya adalah pelan-pelan saja saat melewatinya, seperti yang sering didengar saat ada orang yang sedang memberikan nasehat terhadap sesuatu, easy to say but so hard to do alias mudah untuk diucapkan tapi susah saat dilakukan. Intinya, jika sekarang dunia mengatakan nanti untuk apapun yang menjadi keinginan dan harapan diantara doa-doa yang terpanjat, tidak masalah. Inilah hidup. Nanti bukan berarti tidak sama sekali kan?
Terakhir, ada seseorang yang pernah berkata begini,
"Tuhan tidak pernah menolak permintaan dan permohonan hambaNya, Dia selalu memberikan jawaban antara; iya Ku kabulkan doamu sekarang, sebentar Aku ingin lihat usahamu, atau akan Ku berikan yang lebih baik dari yang kamu mau sekarang." Iya sesederhana itu, jadi mari percayakan rencana kita pada semesta!
Penulis: Ratih Dwi Pratiwi
Semarang, 10 November 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H