Mohon tunggu...
Ratih PuspitaAndriani
Ratih PuspitaAndriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKAMA

RPAPS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teater Koma yang Berjudul "Imajinasi"

23 Januari 2023   15:14 Diperbarui: 23 Januari 2023   15:16 8599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

contoh dalam dialog imajinasi :

" batas yang Jan malam ditandai kegelapan di saat matahari hilang dan terang subuh di saat hari baru terbit nama hari-hari bulan dan angka tahun Hai jadi penanda Minggu lalu apa Hai tanda batas antara detik menit dan jam tanpa mesin waktu sulit menandainya dengan tepat "

" angka-angka juga kena imbas Hai 13 dianggap angka sial Hai hari-hari dinilai dengan harga yang berbeda pula Selasa dan sabtu dianggap bukan waktu paling tepat untuk melakukan pekerjaan baru tukang tukang kayu lebih memilih rabu atau Jumat untuk mulai kerja membangun rumah "

KESIMPULAN

 Dari buku " teori kesusastraan yang ditulis oleh Rene Wellek dan Austin warren " dituliskan bahwa stilistika dipakai untuk merekomendasikan gaya menengah tertentu yang menekankan kejelasan, ketepatan dan mengarah ke disiplin pendidikan tertentu atau untuk mengagungkan bahasa tertentu. ( di kutip  dari buku teori kesusatraan halaman 205 )

Dari kutipan tersebut yang saya dapatkan melalui analisis stilistika adalah bahasa yang digunakan dalm permajsan sudah sangat jels makna yang disampaikan melalui imajinasi tersebut.

pada halaman 206 dalam buku teori kesusastraan juga dijelaskan tentang manfaat stilistika yang bersifat estetis fungsi dan maknanya. metode stilistika menjabarkan  ciri khusus karya sastra. dari kutipan tersebut yang saya dapatkan adalah ciri karya sastra membahas mengenai beberapa gaya bahasa dan yang saya analisis tadi adalah tentang per majasan dalam teater imajinasi.

KESIMPULAN DARI PEMENTASAN TEATER IMAJINASI

Saya mengambilnya dari naskah akhir teater tersebut yaitu : mati jika Waktunya sudah selesai . Tuhan memelihara manusia dan makhluk lainya bahkan Malaikat Cinta segala wujud tiada ada waktunya muncul ada waktunya .Melati kebahagiaan segala juga dan semua kau dan waktumu  ditentukan oleh takdir begini mu bagiku semua sudah ditentukan eh keris pun Hidup Hanya Sementara bukan kegembiraan hanya ada kau.

sekian terimakasih :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun