Tahun kedua tak saling mengucap salam
Benar - benar menarik kita seperti batu
enggan saling menatap
Kau dimana putri para pertapa?
Lunta langkah kembara, jiwa rindunya serupa luka
Lukanya serupa tawa, tawanya serupa serigala
Usai riuh yang memekakkan diantara simpang siur kata, kembali larut dalam hening yang dalam
Waktu berdetak, serupa rintihan
Kita tak selalu bertemu, tapi bisa saling merasa..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI