Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Diri Sendiri

21 Agustus 2024   11:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   12:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar koleksi pribadi

Aku dan kamu, kamu ya kamu

Yang melakoni jeda sunyi

Tenggelam dalam lautan bayangan

Pada gelas - gelas bening

Diantara botol - botol minuman surga

Tak nyata siapa yang tercinta

Tak jelas kasih bermuara ke mana

Harapan semu serupa pelangi

Menggigil beku di pusaran waktu

Mabuk mengitari lingkaran hasrat

Aku berkalang norma dan etika

Saat keputusan dipertanyakan oleh tanggung jawab

Kepura-puraan menggores yakin

Karena pengorbanan terlalu sedih untuk sekedar menjadi nyata

Sekian duka bermuram durja

Menghitung hari tanpa senyum

Apalagi untuk sekedar tertawa

Ingin mengais kepingan terbahak-bahak, lepas... tak tertahankan gelinya rasa lucu nan polos

Ternyata hidup tak mencintaimu

Sendiri berjuang memetik semangat

Tak peduli sakit merajai tubuh

Ketika sayang jadi alasan perhatian

Selalu runtuh bersama ego nafsu

Saat itu pula yakin sinis mencibir;

Mereka telah menjadikan hatimu beku, perempuan...

Apalagi yang bisa membahagiakanmu selain cinta diri sendiri...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun