Mohon tunggu...
Ratih Prasedyawati
Ratih Prasedyawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah swasta

saya Ratih Prasedyawati tinggal di kota Bekasi, hobi saya menulis, membaca dan beberes

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Dekat Kepada Taqwa: Junaedi Putra, S.Pd., S.Ag (Risalah Ramadhan Hari ke 2 Tahun1445 H)

13 Maret 2024   21:07 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maksudnya, Dia kelak akan membalas kalian atas apa yang telah Dia ketahui dari amal perbuatan yang kalian kerjakan. Jika amal itu baik, maka balasannya baik; dan jika amal itu buruk, maka balasannya akan buruk pula.

Demikianlah penjelasan Imam Ibnu Katsir.

Maka bersikap adil adalah hal paling dasar yang mendekatkan kita dengan taqwa karena dengan bersikap adil artinya kita jauh dari sikap zalim.

Orang yang bertaqwa akan selalu berhati-hati dengan hak orang lain yg harus dia tunaikan dan perbuatannya kepada orang lain maka orang yang bertaqwa akan selalu memastikan bahwa setiap hak orang yg ada pada dirinya tertunaikan dengan baik dan pada saat yang sama menjaga perkataan dan perbuatannya agar tidak menzalimi orang lain.

2. Pemaafan itu Lebih Dekat Kepada Taqwa

Hal kedua yang dekat kepada taqwa adalah Pemaafan. Pemaafan ini lebih tinggi tingkatnya dari pada adil. Pemaafan dalam ayat ini lebih dekat maknanya dengan Ihsan/kebaikan. Yaitu memilih hal yang lebih baik dari sekadar memberikan hak orang lain sehingga orang tidak terzalimi tapi bahkan sampai pada tahap membiarkan hak kita tidak terpenuhi agar orang tidak mengalami kerumitan. Dan sebaliknya memberikan penuh hak orang yg sebenarnya hanya mendapatkan separuhnya.

Allah berfirman

Dan jika kamu menceraikan mereka sebelum kamu sentuh (campuri), padahal kamu sudah menentukan maharnya, maka (bayarlah) seperdua dari yang telah kamu tentukan, kecuali jika mereka (membebaskan) atau dibebaskan oleh orang yang akad nikah di tangannya. Pemaafan itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu lupa kebaikan di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah, 2: 237)

Imam ibnu katsir menjelaskan bahwa

"Ibnu Jarir mengatakan bahwa sebagian kalangan mufassirin mengatakan bahwa ayat ini ditujukan kepada kaum lelaki dan kaum wanita."

Artinya pemaafan yg dimaksud dalam ayat ini bisa dilakukan oleh pihak laki-laki maupun wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun