akhirnya akupun merapihkan barang bawaan untuk pulang terutama buku pelajaran karena akan ada ujian kenaikan kelas.
Diperjalan pulang dengan hati senang akan pulang dari sekolah asrama ku.. apalagi kondisi ayah yang sudah hampir 1 tahun sakit, bulak balik rumah sakit.
Saat mobil melintasi jalan yang sudah mendekati rumah ku di depan gg masuk rumah ada bendera kuning berkibar, tidak terfikir oleh ku jika bendera kuning itu adalah tanda adanya kematiian.
mobil paman terparkir agak jauh daru rumah, ternyata aku disambut oleh banyak orang.. rumahku juga banyak orang dan penuh dengan warga, sanak sodara .. hati sudah mulai tidak baik baik saja, ada apa dan kenapa ? banyak pertanyaan di kepala ku saat itu namun apa daya aku hanya bisa terdiam dan melihat keadaan saja..Â
Fikiranku entah kemana dan tiba tiba yang seorang ibu ibu berkata.. anak nya mana yh.. mau mandiin ayahnya gak untuk terakhir kalinya ? aku masih diam dengan heningnya kepalaku.. bagai semua kondisi ini tak dapat kuterima..Â
Aku dibawa ke taman belakang rumah dan apa yang kuliat adalah sesosok kain panjang yang menutupi jasad seseorang yang selalu ada di hidupku .. ya beliau adalah ayahku!!!
proses memandikan ayah hanya dengan mengusap di bagaian kaki nya,kemudian aku dibaw akembali kedalam rumah.. aku melihat mamah yang terbaring dikasur, beliau berkali kali pinsan karena kehilangan ayahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H