Mohon tunggu...
Rasyid Musdin
Rasyid Musdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (2015)

Apa saja saya tulis, asalkan bisa di tulis. Musik Klasik kesukaanku, bermimpi dan mendaki adalah jiwaku, buku adalah kekasihku, dan membaca buku adalah kewajibanku. Dengan menulis, dunia mengenalku. Dunia mengenalku, maka aku adalah pelaku sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Habituasi Pelonggaran Penggunaan Masker di Tengah-tengah Habitus Masyakarat (Menggunakan Masker)

19 Mei 2022   01:27 Diperbarui: 19 Mei 2022   01:33 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui kebijakan Pemerintah (hukum yang berfungsi sebagai social engineering/ perekayasa sosial), kewajiban menggunakan masker menjadi struktur yang terstruktur dalam masyarakat. 

Kemudian kebijakan tersebut mengkonstruk struktur masyarakat hingga menjadi kebiasaan yang berlangsung terus menurus dalam kurun waktu tertentu. 

Alhasil, setiap kali keluar rumah, melakukan pertuman, serta aktivitas lainnya, masyarakat dengan respon spontan menggunakan masker dengan sendirinya. 

Bahkan saat tidak menggunakan masker ketika keluar rumah, perilaku tersebut dianggap tabu dan mendapat lirikan dari orang lain atau masyarakat lainnya. Sehingga masker menjadi budaya tersendiri di era pandemi Covid-19.

Adanya kebiasaan-kebiasaan diatas yang sudah membudaya, kemudian diikuti dengan penurunan angka Covid-19, pada 17 Maret 2022 pemerintah mengeluarkan kebijakan atas pelonggaran penggunaan masker di area terbuka. 

Dari sini, spekulasi dan pertanyaan bermunculan di tengah-tengah masyarakat. "Apakah masyarakat dapat menyesuaikan dengan kebijakan baru ini.?" "Apakah kebijakan ini dapat diterima dengan cepat.?" Bahkan ada pula ungkapan seperti "masker sudah menjadi penolong untuk menambah ketampanan, kecantikan, rasa percaya diri,  dll".

Berdasarkan kondisi saat ini dan mengutip gagasan Bourdieu diatas, "Habituasi" penggunaan masker dari masa pandemi menuju "new normal" pelonggaran penggunaan masker, bahkan hingga berakhirnya pandemi (ketiadaan penggunaan masker) merupakan pola struktur yang justru dapat berlangsung dengan sangat cepat/singkat. 

Hal ini berkaitan dengan pola masyarakat sebelum kebijakan ini dikeluarkan yakni tidak sedikit pula masyarakat yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah/bepergian. 

Alhasil, habitus yang mendarah daging hanya bisa bertahan kecuali terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Sehingga masa dua tahun penggunaan masker yang melahirkan kebiasaan, dapat berubah menjadi kondisi semula sebelum adanya pandemi Covid-19. Dari sini, kelahiran tatanan baru dapat terjadi dengan cepat, dan kehidapan masyarakat akan stabil pula. 

Malang, 19 Maret 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun