Mohon tunggu...
Rasyid Musdin
Rasyid Musdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (2015)

Apa saja saya tulis, asalkan bisa di tulis. Musik Klasik kesukaanku, bermimpi dan mendaki adalah jiwaku, buku adalah kekasihku, dan membaca buku adalah kewajibanku. Dengan menulis, dunia mengenalku. Dunia mengenalku, maka aku adalah pelaku sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kakek Tua dan Pesannya untuk Sang Presiden 2019

15 April 2019   09:19 Diperbarui: 15 April 2019   10:11 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: majalahayah.com

Nak...................

Zaman jepang dahulu, kakak adalah mantan anggota Tentara Keamanan Rakyat yang berjuang membela bangsa ini. Jangankan tenaga, nyawa saja kakek pertaruhkan untuk kemerdekaan bangsa ini. Dari parit ke parit, hutan ke hutan, bahkan di pantai sekalipun, tak lekang dari pijakan kakek. sekarang kita sudah merdeka, bukan lagi perjuangan kakek seperti dulu melawan penjajah nak, tapi perjuangan kalian untuk mempertahankan kemerdekaan dan cita-cita kemerdekaan.

Nak............

Jadilah presiden yang baik. Tidak hanya adil pada satu persoalan, tetapi segala-galanya. Orang-orang seperti kakek tidak membutuhkan uang lagi nak. kakek hanya ingin bangsa ini tidak saling mencaci, hidup berdampingan walaupun berbeda, tidak memfitnah satu sama lain, dan berbakti untuk negara dengan sebaik-baiknya bakti.

Nak...............

Memang tidak mudah membangun bangsa ini. Tapi jika kita niat, ikhlas, dan bersungguh-sungguh, maka dengan izin Allah kita mampu menjadi negara yang makmur. 

Nak......

Ingatlah pesan kakek, kelak kalau kamu terpilih, jangan lupakan bahwa sumber daya alam bumi  nusantara inilah yang menjadikan kamu manusia dan  membesarkanmu. Jangan  memikirkan seberapa besar pengaruh orang yang mengendalikanmu, lawan setiap perbuatan mungkar. Jangan takut, karena Allah akan selalu melindungi siapapun yang berbuat untuk kebaikan. Walaupun dalam keputusan membawamu pada kematian karena memberantas kejahatan, lakukanlah. Karena jika tidak, itu akan menjadi beban semur hidupmu dan dipertanggung-jawabkan dihadapan Allah

Nak..........

Ingat, kita masih memliki hati nurani. Karena adala hal penting dari politik, yaitu kemanusiaan.

Ingat itu........

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun