Seperti pada KTT ke-12 ASEAN yang diselenggarakan di Cebu, Filipina yang menghasilkan pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS, serta dengan adanya KTT Luar Biasa yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2005, para pemimpin ASEAN memberikan pembahasan mengenai penanggulangan serta solusi menghadapi datangnya Gempa dan Tsunami. Dalam konteks ini, ASEAN sebagai tempat berlabuh bagi negara-negara anggotanya yang memiliki permasalahan yang kompleks untuk dapat bersama-sama mencari solusi dan melakukan aksi terhadap setiap persoalan regional.
ASEAN sebagai organisasi regional diharapkan menjaga integrasi dan kebersamaan sebagai satu tumpuan bagi setiap negara anggotanya. Saya pribadi berharap bahwa ASEAN dapat merealisasikan setiap persetujuan yang telah diambil dengan langkah yang konkret, realistis serta memperhatikan segala aspek yang dapat menguntungkan satu pihak dengan lainnya. Banyak sekali tugas dan permasalahan yang harus dihadapi oleh ASEAN.Â
Seperti dengan adanya Sengketa Laut China Selatan, saya menganggap ASEAN belum dapat menyelesaikan perselisihan ini sehingga permasalahan semakin pelik, padahal 4 dari 10 negara ASEAN berada dalam putaran konflik melawan China. Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina serta Vietnam sebagai negara yang bersengketa merasa bahwa ASEAN tidak berbuat apa apa karena tidak ada langkah preventif dan represif dari negara anggota ASEAN lainnya. Bahkan, mantan Menteri Luar Negeri Kamboja, Hor Namhong mengatakan bahwa Sengketa Laut China Selatan merupakan kegagalan bersama ASEAN.
Dalam bidang ekonomi, saya berharap dengan hadirnya ASEAN Free Trade Area dan Asean Economy Community dapat menaikan taraf ekonomi ASEAN dengan kualitas yang mengungguli negara-negara lain, serta dengan adanya kesepakatan ini diharapkan para masyarakat ASEAN dapat meningkatkan kinerja serta memanfaatkan peluang untuk saling berintegrasi serta bekerjasama sebagai Global Citizen. Pemerintah dari setiap negara anggota ASEAN pun harus mengambil kendali yang besar dengan terintegrasinya negara ASEAN didalam kesepakatan ini, pemerintah harus mengambil sebanyak mungkin kesempatan untuk memajukan negaranya dan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat merugikan negara dibawah dua persetujuan tersebut.
Pada hemat saya, ASEAN sudah memaksimalkan kinerja untuk pembangunan ke 10 negara anggotanya. Bagaimanapun, setiap dekrit yang dihasilkan memiliki konsekuensi tersendiri, tetapi dengan adanya kekuatan dari 10 negara anggotanya, seharusnya ASEAN dapat mengurangi setiap konsekuensi yang mungkin akan muncul di kemudian hari.Â
Setiap keputusan serta aksi yang diambil dan dilaksanakan diharapkan memiliki impak yang berarti bagi setiap negara terutama masyarakatnya. Pada akhirnya, kemajuan negara hanya akan diraih bila masyarakatnya bekerja keras sehingga terciptanya stabilitas domestik yang akan juga berpengaruh terhadap stabilitas regional, dimulai dengan keikutsertaan para pemudanya untuk mencari solusi serta memberikan aksi, bukan hanya sekedar berdiam diri dan berbasa basi tanpa arti. Semoga di usia ASEAN yang memasuki bilangan 50tahun, ASEAN dapat tumbuh dan berkembang menjadi organisasi regional yang dapat bersaing dengan negara lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H