Mohon tunggu...
RM. Rasyid Febriansya
RM. Rasyid Febriansya Mohon Tunggu... -

Graduated Bachelor of International Affairs with Honours from Universiti Utara Malaysia, passionate with Politics, International Relations and Diplomacy.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

50 tahun ASEAN; Kinerja dan Implikasi dalam situasi Regional

15 Agustus 2017   22:18 Diperbarui: 15 Agustus 2017   23:42 6740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'ASEAN sebagai wadah untuk kemajuan regional Asia Tenggara dengan penerapan kebijakan-kebijakan untuk saling berintegrasi secara ekonomi, sosial budaya, pendidikan serta yang lainnya untuk dapat bahu-membahu memajukan negara di regional Asia Tenggara yang kedepannya diharapkan dapat sejajar menjadi negara maju serta berdikari dalam segala aspek.'

ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations merupakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pada awalnya, ASEAN beranggotakan 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Menyusul kemudian dengan bergabungnya Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Myanmar dan Laos(1997) serta Kamboja (1999). 

Ide dasar berdirinya ASEAN diprakarsai sebagai organisasi regional yang memiliki kesamaan nasib, budaya, kedekatan geografis dan sejarah. Tercatat dalam Deklarasi Bangkok, ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya, meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara, meningkatkan kerja sama aktif dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi, saling memberi bantuan dalam bentuk sarana-sarana serta penelitian dan memelihara serta meningkatkan kerja sama dengan organisasi regional dan internasional yang telah ada (asean.org).

Sebagai seorang berkebangsaan Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Malaysia, saya memahami bahwa peran ASEAN sebagai sebuah Interngovernmental Organizations memiliki andil penting untuk mengintegrasikan negara-negara yang berada di Asia Tenggara. Peranan tersebut tidak hanya sebatas dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga mencakup bidang sosial budaya serta pendidikan. 

Sejak awal didirikannya ASEAN, Indonesia yang saat itu diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik untuk menandatangani kesepakatan berdirinya ASEAN tahun 1967, secara konsisten dan kokoh selalu berada dalam garda terdepan untuk memajukan negara-negara ASEAN, dibuktikan dengan adanya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ke I) ASEAN di Bali pada 1976. 

KTT ASEAN merupakan acara pertemuan antar pemimpin negara anggota ASEAN yang ditujukan untuk membahas mengenai rencana pengembangan dan integrasi negara ASEAN dalam bidang ekonomi dan budaya. Dalam KTT ke I, Indonesia yang menjadi tuan rumah berhasil menghasilkan kesepakatan Deklarasi ASEAN serta perjanjian persahabatan dan kerjasama yang turut disetujui oleh anggota negara ASEAN lainnya.

Sampai saat ini, untuk Indonesia sendiri, ASEAN merupakan organisasi strategis yang bermanfaat bagi normalisasi hubungan antar negara ASEAN, serta memberikan dampak pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kesepakatan kawasan perdagangan bebas pada KTT ASEAN ke- IV.

Untuk saya, sebagai pemuda Indonesia saya merasakan sekali kehadiran ASEAN sebagai sebuah organisasi sangat memberikan manfaatnya terhadap setiap warganegara anggota ASEAN. ASEAN telah berhasil memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi para penduduknya dengan adanya free visa selama 1 bulan kepada setiap warganegara di negara ASEAN untuk berkunjung ke berbagai negara ASEAN lainnya.

Hal lainnya yang patut disyukuri adalah dengan hadirnya ASEAN, hubungan antarnegara tidak hanya dilakukan melalui peranan pemimpin negara saja, tetapi juga melalui para pelajar yang menempuh pendidikan di luar negeri terutamanya negara anggota ASEAN. Para pelajar ini sebagai aktor dalam Second Track Diplomacydi regional yang turut serta mengambil andil dalam kemajuan pendidikan dan teknologi di ASEAN. 

Terlebih dengan hadirnya Asean University Network (AUN) pada 1995 sebagai organisasi antar universitas serta sebagai penjamin mutu standarisasi universitas di negara-negara ASEAN, para mahasiswa universitas anggota AUN dapat mengikuti program pertukaran pelajar ke universitas lainnya yang merupakan anggota AUN. Dengan adanya serta dimudahkannya proses pertukaran pelajar, mahasiswa diharapkan dapat menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, serta dapat menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman selama melakukan pertukaran pelajar sesuai dengan isi dari Piagam ASEAN.

Selebihnya, ASEAN menurut saya adalah rumah pelindung dari berbagai permasalahan yang ada. ASEAN dengan 10 anggotanya menjadi solusi bagi negara yang memiliki persoalan pelik, seperti munculnya terorisme, kasus human trafficking, perselisihan wilayah, kesehatan, hingga permasalahan ekonomi internal,  dengan adanya ASEAN, negara-negara anggota dapat memberikan saran dan bantuannya melalui dialog terbuka, serta berbagai aksi yang dapat dilakukan oleh ASEAN. 

Seperti pada KTT ke-12 ASEAN yang diselenggarakan di Cebu, Filipina yang menghasilkan pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS, serta dengan adanya KTT Luar Biasa yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2005, para pemimpin ASEAN memberikan pembahasan mengenai penanggulangan serta solusi menghadapi datangnya Gempa dan Tsunami. Dalam konteks ini, ASEAN sebagai tempat berlabuh bagi negara-negara anggotanya yang memiliki permasalahan yang kompleks untuk dapat bersama-sama mencari solusi dan melakukan aksi terhadap setiap persoalan regional.

ASEAN sebagai organisasi regional diharapkan menjaga integrasi dan kebersamaan sebagai satu tumpuan bagi setiap negara anggotanya. Saya pribadi berharap bahwa ASEAN dapat merealisasikan setiap persetujuan yang telah diambil dengan langkah yang konkret, realistis serta memperhatikan segala aspek yang dapat menguntungkan satu pihak dengan lainnya. Banyak sekali tugas dan permasalahan yang harus dihadapi oleh ASEAN. 

Seperti dengan adanya Sengketa Laut China Selatan, saya menganggap ASEAN belum dapat menyelesaikan perselisihan ini sehingga permasalahan semakin pelik, padahal 4 dari 10 negara ASEAN berada dalam putaran konflik melawan China. Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina serta Vietnam sebagai negara yang bersengketa merasa bahwa ASEAN tidak berbuat apa apa karena tidak ada langkah preventif dan represif dari negara anggota ASEAN lainnya. Bahkan, mantan Menteri Luar Negeri Kamboja, Hor Namhong mengatakan bahwa Sengketa Laut China Selatan merupakan kegagalan bersama ASEAN.

Dalam bidang ekonomi, saya berharap dengan hadirnya ASEAN Free Trade Area dan Asean Economy Community dapat menaikan taraf ekonomi ASEAN dengan kualitas yang mengungguli negara-negara lain, serta dengan adanya kesepakatan ini diharapkan para masyarakat ASEAN dapat meningkatkan kinerja serta memanfaatkan peluang untuk saling berintegrasi serta bekerjasama sebagai Global Citizen. Pemerintah dari setiap negara anggota ASEAN pun harus mengambil kendali yang besar dengan terintegrasinya negara ASEAN didalam kesepakatan ini, pemerintah harus mengambil sebanyak mungkin kesempatan untuk memajukan negaranya dan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat merugikan negara dibawah dua persetujuan tersebut.

Pada hemat saya, ASEAN sudah memaksimalkan kinerja untuk pembangunan ke 10 negara anggotanya. Bagaimanapun, setiap dekrit yang dihasilkan memiliki konsekuensi tersendiri, tetapi dengan adanya kekuatan dari 10 negara anggotanya, seharusnya ASEAN dapat mengurangi setiap konsekuensi yang mungkin akan muncul di kemudian hari. 

Setiap keputusan serta aksi yang diambil dan dilaksanakan diharapkan memiliki impak yang berarti bagi setiap negara terutama masyarakatnya. Pada akhirnya, kemajuan negara hanya akan diraih bila masyarakatnya bekerja keras sehingga terciptanya stabilitas domestik yang akan juga berpengaruh terhadap stabilitas regional, dimulai dengan keikutsertaan para pemudanya untuk mencari solusi serta memberikan aksi, bukan hanya sekedar berdiam diri dan berbasa basi tanpa arti. Semoga di usia ASEAN yang memasuki bilangan 50tahun, ASEAN dapat tumbuh dan berkembang menjadi organisasi regional yang dapat bersaing dengan negara lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun