Mohon tunggu...
Rasyid AlifShaputra
Rasyid AlifShaputra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa ISI Surakarta

Saya suka melakukan hal - hal yang berhubungan dengan Media digital dan sesekali juga melihat topik sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerajinan Tanah Liat sebagai Tradisi dan Identitas Bangsa

30 Desember 2024   14:52 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hasil pengrajin gerabah (sumber : Gallery Foto Desa Wisata Kasongan Bantul)

Meski memiliki potensi besar, kerajinan tanah liat juga menghadapi berbagai tantangan, seperti:

  • Minimnya regenerasi: Banyak generasi muda yang kurang tertarik untuk menjadi pengrajin karena menganggap profesi ini kurang menjanjikan.
  • Persaingan dengan produk industri: Kerajinan tanah liat bersaing dengan produk-produk massal yang lebih murah dan cepat diproduksi.
  • Akses pasar: Tidak semua pengrajin memiliki akses ke platform pemasaran digital untuk menjual produknya.

Harapan untuk Masa Depan

Untuk menjaga keberlanjutan kerajinan tanah liat, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pengrajin, dan masyarakat. Program pelatihan, pameran seni, serta promosi melalui media sosial dapat membantu memperluas pasar dan menarik minat generasi muda.

"Kami berharap generasi muda mau belajar dan melanjutkan tradisi ini. Kerajinan tanah liat adalah warisan yang tidak hanya bernilai seni, tetapi juga menghidupi banyak keluarga," ujar Pak Sugeng.

Kesimpulan

Kerajinan tanah liat adalah simbol dari ketahanan tradisi di tengah derasnya arus modernisasi. Dengan inovasi yang terus dilakukan, kerajinan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.

Dengan membeli dan mendukung produk kerajinan tanah liat, kita turut melestarikan budaya, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga lingkungan. Jadi, bagaimana pendapat Anda? Sudahkah Anda mendukung kerajinan tanah liat lokal? Yuk, bagikan cerita dan pengalaman Anda di kolom komentar!

RASYID ALIF SHAPUTRA

PROGRAM STUDI FILM DAN TELEVISI ISI SURAKARTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun