2. Pembentukan
Tahap ini dilakukan secara manual atau menggunakan alat bantu seperti roda putar (potter's wheel). Pengrajin menciptakan bentuk dasar sesuai dengan desain yang diinginkan, mulai dari vas bunga, kendi, hingga hiasan dinding.
3. Pengeringan
Setelah dibentuk, produk dibiarkan mengering di tempat teduh. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga mencegah retakan saat dibakar.
4. Pembakaran
Tahap pembakaran dilakukan di tungku dengan suhu tinggi (800--1200 derajat Celcius). Pembakaran ini membuat produk menjadi keras dan tahan lama.
5. Penyelesaian (Finishing)
Produk yang sudah dibakar kemudian dihias dengan glasir, cat, atau ukiran tambahan. Teknik finishing ini memberikan kesan estetika sekaligus melindungi permukaan kerajinan.
"Proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak semua orang bisa langsung mahir, karena setiap tahap memiliki tantangan tersendiri," ungkap Pak Sugeng.
Kerajinan Tanah Liat di Era Modern: Antara Tradisi dan Inovasi
Di era modern, kerajinan tanah liat telah mengalami transformasi yang luar biasa. Jika dahulu produk ini lebih banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kini kerajinan tanah liat menjadi elemen dekorasi yang bernilai seni tinggi.