Mohon tunggu...
rahmat supana
rahmat supana Mohon Tunggu... wartawan -

wartawan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Awas! Jebakan Batman di Pintu Masuk Stasiun Bogor

22 November 2015   09:43 Diperbarui: 22 November 2015   11:59 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang petugas kemudian mencek kartu saya melalui komputer yang saya kira online dengan seluruh pintu di semua stasiun. 

Di sini baru terlihat jelas. Ternyata saldo kartu saya hanya 10.800 rupiah, sejak tadi siang. Hanya karena tidak terdisplay di pintu, maka saya tidak tahu kalau kartu itu sudah harus diisi ulang. Herannya, saya bisa masuk. Di sana terekam saya sekitar 7 kali ngetap, dan akhirnya bisa masuk. Dengan membentak, petugas menyalahkan saya, memaksa masuk. Kemudian dia memperagakan bapak pasti memaksa masuk. Saya bilang bagaimana caranya saya memaksa masuk? ada petugas di sana.

Dia kemudian membawa saya keluar stasiun dan menunjukkan kalau pintu kereta itu terus didesak, maka tetap bisa masuk, dengan agak tersendat. Saya mengakui memang saat itu agak tersendat. Cuma saya kira karena ada masalah di pintu bukan masalah di kartu. Karena saya tidak bisa melihat jumlah uang di dalam kartu. 

Setelah itu, petugas itu tetap marah marah, dengan mengatakan saya memaksa masuk. sementara saya sama sekali tidak merasa memaksa. Saya memang mendorong. Karena untuk masuk memang harus mendorong pintu itu ke arah dalam. ZDan masuk.

Saya masih dikerubuti oleh petugas dan seorang anggota TNI. Kemudian Anggota TNI itu membentak saya. Dia bilang tidak mungkin bisa masuk kalau tidak memaksa. Saya bilang saya sudah msauk stasiun itu sejak siang hari. Dan keluar masuk pintu stasiun menggunakan kartu saya. Saya tidak mengetahui kalau dana di dalam kartu itu tidak cukup. Karena selama bisa masuk, berarti dana itu cukup.  Biasanya kalau dana kurang, kita tidak bisa masuk. dan petugas bilang harus diisi ulang. Hari ini itu tidak terjadi. Saya dipersilakan masuk

Karena saya berdiskusi dengan petugas tetap menyalahkan saya memaksa masuk dengan dana yang kurang, maka saya tetap diharuskan membayar dana suplisi sebesar 50 ribu rupiah. Karena anak saya harus ke Yogyakarta, dan waktunya mepet. Akhirnya saya menyetop diskusi dengan petugas dengan tak kalah gertak, berapa suplisi nya, saya bayar (dalam hati MAKAN TUH duiiit}. Saya kesal karena seharusnya kita tidak perlu didenda kalau alat di pintu masuk kereta berfungsi sempurna. Apalagi ini ada bukti saya masuk diijinkan petugas.

Setelah anak saya pergi ke Yogya, saya bermaksud mengisi ulang kartu commet. petugas yang melayani tiket bilang kartunya kana suplisi. Saya bilang sudah bayar. Saya tunjukkan buktinya. Dia bilang," maaf pak, saya baru disini, tidak bisa mengisi ulang kartu yang kena dena suplisi." Lo, maksudnya apa ini?? saya makin tidak mengerti dengan kerja PETUGAS KERETA COMMUTER LINE. Nyebelin banget. Gak Profesional sama sekali. Saya kira perlu pembenahan di Stasiun Bogor, Manggarai dan Senen. Kok orang orang tidak becus ditugaskan buat jadi ujung tombak pelayanan Commuter Line?? Aneh sekali. 

 

 

Yang saya permasalahkan:

1. Perlakuan kasar petugas di Stasiun Manggarai, yang seperti mengeroyok konsumen, dan menginterogasi layaknya maling yang masuk stasiun.

2. Kesalahan tidak dari saya. Saya terbiasa naik Commuter Line dan jika kurang saldo, membeli ke loket. Selama ini tidak ada masalah dengan display di pintu masuk, sehingga kita tahu kekurangan saldo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun