Lampung-Pemimpin merupakan pemangku jabatan tertinggi di Indonesia akan tetapi kedaulatan ada di tangan rakyat. Sesaui dengan Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 tentang kedulatan rakyat.
Dalam bernegara rakyat harus tunduk pada pemimpin sehingga akan tercipta kedamaian dalam kehidupan seharai-hari, akan tetapi pemimpin juga harus membuat kebijakam yang mendukung rakyat agar terbentuklah pemerintahan yang adil. Hukum dalam islam juga menjelaskan bagaimana pemimpin yang adil dan baik untuk rakyat.
Dalam al-Ahkam al-Sulthaniyah (hal.3), Imam al-Mawardi mengatakan;
الْإِمَامَةُ: مَوْضُوعَةٌ لِخِلَافَةِ النُّبُوَّةِ فِي حِرَاسَةِ الدِّينِ وَسِيَاسَةِ الدُّنْيَا، وَعَقْدُهَا لِمَنْ يَقُومُ بِهَا فِي الْأُمَّةِ وَاجِبٌ بِالْإِجْمَاعِ
Imamah (kepemimpinan) dibuat untuk meneruskan menggantikan tugas kenabian dalam melindungi agama dan mengatur kehidupan dunia. mengangkat pemimpin yang bertugas mengurusi kepentingan umat hukunya wajib.
Dalam kitab di atas memang tidak di jumpai kata-kata secara eksplisit untuk manusia membentuk negara dengan format tertentu atau aturan ketatanegaraan tertentu. meski tidak di atur secara eksplisit, islam juga memberikan pandangan keseluruhan dalam kehidupan bernegara.
Dari Kitab al-Ahkam al-Sulthaniyah (hal.3) dapat menjadi cerminan bagi pemimpin untuk membuat kebijakan yang mendukung rakyat sehingga, rakyat menjadi makmur dan damai. Ada 2 hal yang harus di perhatikan pemimpin yang baik
yaitu:
1. Kesetaraan
Pemimpin yang baik dapat menciptakan kesetaraan dalam masyarakat, sehingga terbentuklah kehidupan yang harmonis dalam rakyatnya. Sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al-quran (Surat Al-Hujurat ayat 13 )