Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Beternak Kambing Mendongkrak Ekonomi Masyarakat di Lokasi Perhutanan Sosial

9 Juli 2023   19:04 Diperbarui: 12 Juli 2023   13:49 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternak Kambing ((KOMPAS.com/Nur Rohmi Aida)).

Masyarakat di sekitar hutan adalah masyarakat yang berada di antara kawasan hutan baik yang bermukim di luar maupun yang berada dalam kawasan hutan. Masyarakat yang ada dalam kawasan hutan dinyatakan legal apabila sudah mendapatkan ijin pengelolaan hutan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.9 tahun 2021 tentang Perhutanan sosial. Memadukan usaha ternak dan kehutanan sering disebut Agrosilvopasture.

Potensi yang luar biasa disekitar hutan adalah rumput. Namun potensi alam yang melimpah hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat disekitar hutan. Mereka hanya fokus pada kegiatan berkebun kopi.

Rumput-rumput yang tumbuh subur dan melimpah disekitar hutan dan sekitar dikebun kopi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pakan ternak, ironinya lagi rumput-rumput yang ada didalam kebun kopi di anggap gulma yang secara rutin mereka dibasmi dangan menggunakan herbisida, sehingga kebun kopi kelihatan bersih tanpa rumput satu helaipun.

Kebiasaan buruk seperti ini tidak disadari oleh petani bahwa menbasmi rumput dengan menggunakan herbisida yang berlebihan dapat mengakibatkan tanah terkontaminasi dengan zat kimia yang berdampak pada kesuburan tanah.

Pemanfaatan rumput disekitar hutan hanya dimanfaatkan oleh sebagian petani yang memiliki ternak kambing, itu juga hanya sebagai usaha sampingan saja.

Mereka terbiasa merumput dengan mengambil rumput liar, itu pun dilakukan selepas bekerja dikebun kopi ketika menjelang sore, terkadang memperoleh rumput dilokasi yang dekat terkadang memeperoleh dilokasi yang jauh karena bersaing dengan para perumput yang lain. 

Kandang Kambing milik anggota KTH Sumber sari (doc. Rasna).
Kandang Kambing milik anggota KTH Sumber sari (doc. Rasna).

Kebiasaan mencari rumput yang tidak tertib banyak menimbulkan kerawanan sosial karena terdesak oleh waktu dan cuaca hujan ada sebagian perumput yang jahil mencuri rumput dan merusak tanaman milik orang lain, seperti mencuri daun alpukat, daun pohon afrika, daun nangka dan sebagainya. Ini sering dikeluhkan oleh warga sekitar hutan.

Kesadaran para peternak kambing untuk menanam rumput di kebun kopi miliknya masih rendah dengan berbagai alasan, mereka mengatakan menanam rumput disekitar kebun kopi dapat menganggu tanaman kopi sehingga tanaman kopi menguning, alasan lain menanam rumput tidak aman sering dicuri oleh sesama perumput.

Padahal kalau dicermati petenak kambing yang ada disekitar hutan mau menanam rumput sangat menguntungkan dan berpaedah.

Ada beberapa keuntungan menanam rumput disekitar hutan di antaranya:

1. Hemat waktu

Dengan menanam rumput bagi peternak kambing sangat menguntung salah satunya adalah menghemat waktu ketika merumput dibanding dengan mencari rumput yang tumbuh liar.

Kebiasaan mencari rumput yang tidak terarah memerlukan waktu lebih lama, perumput harus berkeliling disekitar kebun atau hutan sekadar mencari rumput terkadang dapat terkadang tidak karena berebut rumput liar dengan perumput.

Kalau sudah punya tanaman rumput yang ditanam tidak harus pusing keliling mencari rumput liar. 

2. Hemat biaya dan tenaga

Pada saat ini para pencari rumput selalu menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua, mereka berkeliling mencari rumput liar dari satu tempat ke tempat yang lain, menyebabkan biaya bahan bakar kendaraan meningkat. Tetapi kalau mau menanam rumput disekitar kebun kopi miliknya dapat mengurangi biaya dan juga tenaga.

3. Rumput lebih segar dan variasi 

Rumput yang sengaja ditanam akan lebih baik dibanding dengan rumput liar karena selalu dirawat dan diawasi. Begitu juga jenis rumput bervariasi, bisa ditanam sesuai dengan selera ternak kambing yang dimiliki. 

Ada beberapa jenis rumput yang disenangi ternak kambing dan mudah didapat di antaranya:

1. Rumput Gajah (Cenchrus purpureus)
2. Rumput sataria (Setaria sphacelata)
3. Rumput raja/king grass (Pennisetum purpupoides)
4. Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica)
5. Rumput odot (Pennisetum purpureum)
6. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
7. Gamal (Gliricidia sepium) 

Rumput-rumput tersebut bisa ditanam disela-sela tanaman kopi. Teknik penanaman dengan sistem larikan, menanam di antara batas pemilikan kebun dan juga sebagai tanaman pelindung kopi.

Rumput gajah dilokasi Perhutanan sosial (doc. Rasna).
Rumput gajah dilokasi Perhutanan sosial (doc. Rasna).

Ada beberapa keuntungan beternak kambing di sekitar di lokasi perhutanan sosial.

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani hutan (KTH)

Beternak kambing menurut analisis usaha secara ekonomi sangat menguntungkan. Pasar ternak terbuka lebar dan ternak kambing cepat laku dijual.

Harga satu ekor kambing berumur satu tahun rata-rata dua hingga tiga juta Rupiah tergantung pada jenis kambing. Rata-rata angota kelompok tani hutan di lokasi Perhutanan Sosial memiliki lebih dari dua ekor, bahkan sampai meiliki 20-50 ekor.

2. Tabungan hidup 

Memiliki ternak kambing keuntungan sudah bisa dihitung, namun dibalik itu peternak disibutkan dengan pemberian pakan. Pada umumnya kambing diberi makan pagi dan sore dan umumnya ternak kambing dirawat dikandang jarang sekali yang dilepas liar.

Kenapa ternak kambing merupakan tabungan hidup karena ternak kambing bisa dijual pada saat ada kebutuhan mendesak serta kapanpun waktunya kambing mudah dijual.

3. Menyuburkan tanah

Pemilik ternak kambing memiliki keuntungan lain yakni dari kotorannya. Kotoran kambing bisa diolah menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan kompos pun sangat mudah, dengan cara menumpuk kotoran kambing dicampur dengan bahan lain seperti sisa-sisa rumput, sekam padi dan kulit kopi lalu diberi EM4.

Setelah bahan-bahan dicampurkan lalu ditutup pastik untuk mengatur kelembaban, lalu setiap satu minggu harus di aduk-aduk agar microbia pengurai tidak mati serta suhu tidak terlalu tinggi. Maka sebulan berikutnya bahan-bahan tersebut sudah jadi pupuk kompos. 

Dengan memiliki kompos peternak kambing bisa menjualnya atau dipakai sendiri untuk memupuk tanaman kopi atau tanaman lainnya. Di samping itu juga pupuk kompos dapat menyuburkan tanah dan dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia yang harganya semakin mahal.

Rumput ditanam sebagai batas dan naungan tanaman kopi dilokasi perhutanan sosial (doc.Rasna).
Rumput ditanam sebagai batas dan naungan tanaman kopi dilokasi perhutanan sosial (doc.Rasna).

Kesimpulan bahwa melakukan usaha dengan cara beternak kambing yang dilakukan oleh masyarakat sebagai pemegang pengelola perhutanan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga terwujud masyarakat sejahtera hutanya pasti lestari. 

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun