Ada beberapa keuntungan beternak kambing di sekitar di lokasi perhutanan sosial.
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani hutan (KTH)
Beternak kambing menurut analisis usaha secara ekonomi sangat menguntungkan. Pasar ternak terbuka lebar dan ternak kambing cepat laku dijual.
Harga satu ekor kambing berumur satu tahun rata-rata dua hingga tiga juta Rupiah tergantung pada jenis kambing. Rata-rata angota kelompok tani hutan di lokasi Perhutanan Sosial memiliki lebih dari dua ekor, bahkan sampai meiliki 20-50 ekor.
2. Tabungan hidupÂ
Memiliki ternak kambing keuntungan sudah bisa dihitung, namun dibalik itu peternak disibutkan dengan pemberian pakan. Pada umumnya kambing diberi makan pagi dan sore dan umumnya ternak kambing dirawat dikandang jarang sekali yang dilepas liar.
Kenapa ternak kambing merupakan tabungan hidup karena ternak kambing bisa dijual pada saat ada kebutuhan mendesak serta kapanpun waktunya kambing mudah dijual.
3. Menyuburkan tanah
Pemilik ternak kambing memiliki keuntungan lain yakni dari kotorannya. Kotoran kambing bisa diolah menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan kompos pun sangat mudah, dengan cara menumpuk kotoran kambing dicampur dengan bahan lain seperti sisa-sisa rumput, sekam padi dan kulit kopi lalu diberi EM4.
Setelah bahan-bahan dicampurkan lalu ditutup pastik untuk mengatur kelembaban, lalu setiap satu minggu harus di aduk-aduk agar microbia pengurai tidak mati serta suhu tidak terlalu tinggi. Maka sebulan berikutnya bahan-bahan tersebut sudah jadi pupuk kompos.Â
Dengan memiliki kompos peternak kambing bisa menjualnya atau dipakai sendiri untuk memupuk tanaman kopi atau tanaman lainnya. Di samping itu juga pupuk kompos dapat menyuburkan tanah dan dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia yang harganya semakin mahal.