Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jalan Setapak Menuju Lokasi Perhutanan Sosial Sulit Untuk Dilalui

2 Juni 2023   18:36 Diperbarui: 3 Juni 2023   02:44 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Setapak (https://www.rideasia.net)

Dan banyak lagi dampak lain yang ditimbulkan dengan adanya jalan setapak yang  swaktu-waktu akan terjadi, antara lain jalan setapak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti memudahkan pencuri untuk melewati jalan tersebut, begitu juga para oknum pelaku illegal loging mereka mudah menurunkan kayu curian dari hutan melalui jalan setapak yang ada di lokasi Perhutnaan sosial dan sebagainnya.

Sedangkan damapak positif dari jalan setapak adalah jalan setapak merupakan jalan alternatif yang dapat membantu anggota kelompok tani hutan atau masyarakat umum untuk melakukan mobilitas pulang kampung, membawa hasil panen dan sebagainnya. Dengan adanya jalan setapak juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pengelola perhutanan sosial dengan jalan tersebut mudahkan dalam mengangkut hasil panen serta angkutan lainnya.

Ojek membawa hasil Panen dari Lokasi Perhutanan Sosial (httpsi.ytimg.com).
Ojek membawa hasil Panen dari Lokasi Perhutanan Sosial (httpsi.ytimg.com).

Masyarakat yang bergambung didalam kelompok tani hutan, ketika membuat jalan setapak tidak sekaligus, jalan setapak yang mereka lewati pada mulanya merupakan jalan untuk lewat orang saya dengan cara berjalan kaki. Setelah mereka panen barulah mereka melakukan pembenahan jalan dengan cara dicangkul sendiri-sendiri dimasing-masing kebun. 

Pada jalan utama yang akan mereka lewati untuk mengeluarkan hasil panen, barulah mereka bergotong royong secara swadaya membuat jalan sepanjang yang mereka butuhkan. Lalu pada jalan setapak yang sulit dilewati barulah anggota kelompok melakukan musawarah mupakat untuk iuran membeli semen, pasir dan batu split, lalu mereka membuat jalan coran pada lokasi-lokasi tertentu dengan cara bergotong royong. Jalan yang mereka bangun jauh dari harapan tidak mampu semua jalan setapak yang mereka lalui untuk dicor karena keterbatasan dana dan tenaga kerja, kelemahan jalan yang mereka buat kualitasnya jauh di bawah standar dan jalan tersebut cepat rusak.

Banyak di antara mereka para anggota kelompok tani hutan sering mengeluhkan kondisi jalan mereka, terkadang mereka minta ke KPH atau pemerintah daerah untuk dibantu pengerasan dengan alasan agar memudahkan mereka mengeluarkan hasil panen, serta memudahkan akses kelokasi wisata alam yang ada, Namun sampai saat ini pemerintah belum bisa berbuat banyak untuk memberi bantuan pembuatan jalan produksi kepada kelompok tani hutan.

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun