Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan Pilihan

Alat-alat yang Wajib Dimiliki oleh Petani Kopi Ketika Panen Buah Kopi

11 Mei 2023   07:44 Diperbarui: 11 Mei 2023   09:17 5042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kinjar wadah kopi saat panen (doc. Rasna)

Waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh pemilik kebun kopi adalah waktu panen buah kopi yaitu antara bulan juni - Agustus,  pada bulan tersebut petani kopi  disibukan mengurus buah kopi mulai dari memetik,menjemur dan memasarkan. 

Perusahanan perkebunan kopi sekala besar maupun kebun kopi yang dikelola rakyat menyambutnya dengan suka cita waktu datangnya panen raya. 

Datangnya musim petik kopi hal yang sangat mengembirakan bagi semua kalangan,mulai dari petani kopi itu sendiri, Pengepul, pedagang, eksportir kopi dan para peminum kopi semuanya sangat di untungkan.

Di negara besar penghasil kopi  peralatan panen kopi secara modern telah mereka miliki seperti Mesin pemanen buah kopi (coffee picker), mesim pembersih buah kopi ( coffee cleaner), mesin pengupas kulit kopi ( coffee huller),mesin pengering kopi (coffee dryer), mesin sortir kopi ( coffee grader), mesin-mesin tersebut di atas sudah modern dan bekerja secara otomatis. Wajar kalau perusahan perkebunan kopi besar sudah memiliki standar mutu kopi berkualitas ekspor.

Namun bagi perkebunan kopi yang besekali kecil seperti perkebunan yang dikelola oleh rakyat untuk memiliki alat-alat pemanen kopi yang modern bagaikan panggang jauh dari api, selain harga yang mahal peralatan terebut sulit didapat. 

Petani kopi tradisional alat-alat pengolahan kopi masih menggunakan alat tradisional yang dikerjakan secara manual, tentu sangat berpengaruh terhadap mutu biji kopi. 

Pada era sekarang petani kopi sudah banyak terbantu dengan adanya alat-alat pengolahan buah kopi yang semi modern dan harganya terjangkau oleh petani kopi seperti mesin pemecah kopi basah (pulper) dan mesin  pengupas kulit kopi kering.

Bagi Petani kopi untuk memiliki alat-alat yang diperlukan ketika panen dan pasca panen dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bagi yang mampu mereka memiliki secara pribadi, tetapi yang tidak mampu bisa menyewa. 

Bagi petani kopi yang sudah bergabung dalam lembaga kelompok tani biasanya sudah memiliki mesin pemecah kopi basan dan pemecah kulit kopi kering dengan cara gotong royong. seluruh anggota wajib menggiling kopinya dimesin milik kelompok dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

Ada beberapa peralatan yang wajib dimiliki oleh petani kopi skala kecil/rakyat ketika panen dan pasca panen kopi antara lain :

1. Kinjar

Kinjar adalah salah satu alat yang didesain khusus terbuat dari rotan yang berfungsi untuk wadah buah kopi ketika panen. Alat ini sangat dibutuhkan untuk menampung buah kopi yang dipetik secara manual. Alat ini mirip dengan bakul yang terbuat dari anyaman rotan, bambu dan plastik. Kinjar berasal dari suku semende sumatera selatan yang berarti wadah. 

Awalnya kinjar hanya digunakan untuk wadah pengangkut ketika mengambil kayu bakar, namun semenjak ada kebun kopi alat ini dipakai untuk wadah kopi ketika memetik buah kopi (mutil). Kinjar juga sangat terkenal didaerah lampung, yang diperkenalkan oleh suku semende yang merantau ke daerah lampung. 

Sekarang yang menggunakan kinjar saat mutil, bukan hanya suku semende saja tetapi  hampir setiap daerah sudah menggunakannya seperti suku jawa, suku sunda, suku lampung dan lain-lain. 

Kinjar dengan bahan rotan memiliki kelebihan sangat kuat, kokoh, praktis dan tahan lama. Harganyapun cukup terjangkau  dengan uang Rp.35.000-Rp.50.000 sudah dapat satu buah kinjar. Kapasitasnya satu kinjar dapat menampung buah kopi basah 25-30 kg.

Kinjar wadah kopi saat panen (doc. Rasna)
Kinjar wadah kopi saat panen (doc. Rasna)

 2. Karung

Karung untuk penampungan biji kopi sangat beragam jenis dan ukurannya, tergantung masing-masing wilayah untuk memilih jenis dan ukurannya. 

Umumnya petani kopi menggunakan karung yang terbuat dari bahan plastik, ada yang berukuran 50 kg dan ada juga yang ukuran 100 kg. 

Kalau yang dipakai untuk penampungan kopi basah biasanya menggunakan karung yang ukurang 50 kg karena praktis dan mudah ketika di angkat naik turun kendaraan dari kebun atau masuk dan keluar gudang.  

Untuk penampungan biji kopi kering didalam gudang menggunkan karung platik dan serat goni yang berukuran 100 kg. Dikalangan petani tradisional karung goni jarang digunakan karena harganya cukup mahal juga pisiknya agak berat. 

Karung goni banyak digunakan oleh Pengepul dan perusahan-perusahan untuk menampung biji kopi kering yang siap ekspor atau untuk penyimpanan kopi kering dalam jangka lama.

Karung plastik ukuran 50 kg (doc. Rasna)
Karung plastik ukuran 50 kg (doc. Rasna)

3. Tali rafia

Tali yang praktis untuk menjahit karung adalah tali yang terbuat dari platik yang dikenal dengan sebutan tali rafia. bagi petani kopi wajib punya, kegunaanya untuk menjahit karung yang sudah penuh agar biji kopi tidak tabur. Karung yang sudah dijahit siap diangkut atau disusun. disamping itu juga mengarut karung bisa menggunakan tali dari bahan lain seperti tali tambang atau tali benang, tetapi jarang digunakan oleh petani kopi karena kurang praktis.

4. Jarum karung

Jarum karung ukuran lebih besar dibanding dengan jarum jahit kain. Jarum karung atau sering disebut jarum karut mempunyai bentuk agak besar dengan lubang dipangkal agak lebar untuk memudahkan memasukan tali ke jarum, pada bagian ujung lancip dan agak bengkok untuk memudahkan ketika menjahit karung secara manual. 

Jarum karut terbuat dari besi ukuran panjang antara 10-15 cm, dipasaran sangat mudah didapat atau beli secara online, harga jarum karut berkisar Rp. 1.000- Rp. 2.500 per buah.

5. Terpal

Terpal yang biasa di gunakan oleh petani kopi adalah terpal yang terbuat dari plastik dengan ukuran yang beragam serta warna yang berbeda-beda, warna yang umum biru dan orange. Terpal yang dijual ditokodi atau pasar sangat beragam ada yang dijual per gulung atau per meter ada juga yang sudah dibuat sesuai ukuran. 

Terpal yang sudah jadi ukurannya berbeda-beda ada yang ukurang 4 X 4 meter, 4 x 6 meter, ada 8 X 12 meter dan seterusnya dengan harga yang bervariasi sesuai dengan kualitas terpalnya. 

Kegunaan terpal dikalangan petani kopi adalah untuk alas jemur, untuk tutup ketika kopi dikumpulkan setelah dijemur. Di samping itu terpal sangat banyak kegunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

Jemur kopi dengan menggunakan alas terpal (httpswww.lampost)
Jemur kopi dengan menggunakan alas terpal (httpswww.lampost)

6. Lantai jemur

Lantar jemur peranan sangat penting yaitu untuk penjemuran kopi. Petani kopi masih umum untuk proses pengeringan kopi masih menggunakan sinar matahari, maka dari itu lantai jemur harus di miliki semua petani kopi. Lantai jemur ada yang sudah permanen sudah di lapisi semen namun juga ada yang masih menggunakan tanah. 

Di perkampungan petani kopi biasanya pekarangan rumah di jadikan lantai jemur, bagi petani kopi yang bermukim dikebun mereka membuat lantai jemur disamping gubuknya. Lantai jemur sangat mempengaruhi terhadap mutu kopi. 

Lantai jemur yang sudah permanen dengan alas tembok disamping dapat meningkatkan mutu kopi juga dapat mempercepat proses pengeringan. Penggunaan lantai jemur masih terbatas hanya pada kalangan petani kopi yang sudah mampu karen untuk membuat lantai jemur permanen memerlukan biaya yang banyak. 

Lantai jemur beralaskan tanah banyak dilakukan oleh petani kopi yang bermukim diumbul-umbul/talang biasanya dibikin disamping gubuk. 

Ada beberapa  kekurangan dari lantai jemur tanah dapat mempengaruhi pada mutu kopi terutama aroma, biji kopi berbau tanah. 

Selain itu lantai tanah  dapat memperlambat proses pengeringan terutama pada musim hujan karena tanah selalu basah. Tapi bagi petani kopi yang kreatif walau lantai jemurnya tanah mereka siasati menggunakan alas terpal cara ini juga dapat meningkatkan mutu kopi.

Lantai jemur permanen (httpscdn-2.tstatic)
Lantai jemur permanen (httpscdn-2.tstatic)

7. Green house penjemuran biji kopi

Green house berbentuk bangunan rumah kaca banyak digunakan untuk budidaya tanaman pertanian dan untuk proses pengeringan hasil pertanian seperi padi, jagung, selai pisang, kopi dan lain-lain. Green house pengeringan biji kopi umumnya menggunakan atap platik UV 200-250 mikron atau disesuaikan dengan kemanpaun. 

Bahan-bahan untuk membuat green house disesuaikan dengan kemapuan bisa menggunakan krangka baja ringan, kayu dan bambu. Biasanya pembuatan green house sudah di lengkapi rak-rak untuk meletakan biji kopi yang sudah dipisahkan dari kulitnya. Pengeringan kopi menggunakan green house sangat epektif serta kualitas biji kopi terjamin dan dapat menghasilkan aroma kopi yang harum. Kelebihan lain dari green house adalah suhu udara yang panas antara 40 ͦ-45 ͦ  celsius dapat mempercepat proses pengeringan, biji kopi yang semula mengandunga kadar air 60% bisa diturunkan menjadi 12,5% dalam kurun waktu 12-15 hari.

Green house digunakan untuk pengeringan kusus biji kopi petik merah untuk meningkatkan kualitas mepertahankan aroma serta meningkatkan daya jual dengan harga yang tinggi. Ada beberapa kelemahan dari green house yaitu  biaya pembuatan cukup mahal, serta tidak tahan lama kalau menggunakan  bahan-bahan yang tidak berkualitas, terutama plastik penutup cepat lapuk.

Green House pengering biji kopi (httpswww.myvuenews.comwp.)
Green House pengering biji kopi (httpswww.myvuenews.comwp.)

8. Mesin Pulper

Pulper salah satu alat berupa mesin untuk memecah biji kopi basah. cara kerja mesin ini adalah untuk memisahkan kulit kopi hasil petik merah. Dengan mesin ini biji kopi akan terpisah dari kulitnya selanjutnya biji kopi di permentasi lalu akan di jemur, untuk meningkatkan kwalitas biji kopi di jemur dalam green house. 

Mesin pulper ini sangat membantu petani kopi memudahkan dalam proses penjemuran biji cepat kering dengan kwalitas bagus juga dapat meringankan ketika penggilingan menggunkan mesin giling kering (Huller). Kopi yang di pecah tetapi tidak dipisah kulitnya dapat menurunkan mutu kopi juga meperlambat dalam proses pengeringan. Ada beberapa kekurangan dari mesin pulper harganya cukup mahal, proses pemecahan kulit memerlukan waktu lama serta sering macet karena kopi merah kandungan lendirnya tinggi sehingga ketika proses penggilingan harus dibantu air. 

Besar dan kecilnya buah kopi juga akan mempengaruhi kerja mesin palper kalau tidak tepat pengaturannya biji kopi akan remuk akibatnya mutu kopi jelek. Mesin pulper yang sudah semi modern cara mengerakan sudah menggukan mesin berbahan bakar minyak (BBM) dan juga mesin lisrik. Kapasitas mesin pulper dapat menggiling kopi basah antara 300-400 Kg per jam.

Prosen Memisahkan kulit kopi basang menggunakan mesin pulper (httpsth.bing.com)
Prosen Memisahkan kulit kopi basang menggunakan mesin pulper (httpsth.bing.com)

9. Mesin Huller

Proses penggilingan untuk mendapatkan biji kopi kering (Green Bean) menggunakan mesih huller. Kopi gelondongan kering berwarna hitam atau biji kering berkulit ari untuk memisahkan kulitnya alat yang praktis untuk menggiling dapat menggunkan mesih huller. Mesih Huller yang semi modern digerkan menggunkan bahan bakar minyak (BBM). Alat ini wajib dimiliki oleh petani kopi karena alat ini penentu petani bisa menjual kopi biji keringnya. 

Sebelum adanya mesin huller semi modern dahulu petani kopi untuk medapatkan biji kopi kering dengan cara ditumbuk, ada juga yang membuat semacam huller dari kayu (kilang) yang di gerakan secara manual, dengan alat ini mutu kopi kurang baik, biji kopi banyak yang remuk juga kerjanya sangat lambat. Dengan mesin Huller semi modern hasil penggilingannya cukup baik dan cara kerjanya cepat maksimal 700-750 kg per jam.

Huller Mesin pemisah kulit kopi kering (Andarohttpsramesia.comwp)
Huller Mesin pemisah kulit kopi kering (Andarohttpsramesia.comwp)

10. Alat pembalik jemuran kopi (gagaruan)

Alat sederhana dan unik yang terbuat dari sebilah kayu papan lalu di beri gagang, alat ini bagi petani kopi wajib memilikinya. Alat ini berfungsi untuk membulak balik kopi saat dijemur, juga dipakai untuk menyebar dan mengumpulkan biji kopi  yang berada dilantai jemur. Bentuknya sederhana tetapi sangat berfungsi. Tampa alat ini petani dibuat punsing ketika menjemur kopi. Gagaruan ini dibuat secara mandiri oleh petani kopi karena alat ini tidak ada ditoko penjual peralatan kopi.

Alat untuk membulak balik jemuran kopi (gagaruan) httpsbimg.antaranews.com. 
Alat untuk membulak balik jemuran kopi (gagaruan) httpsbimg.antaranews.com. 

Dari 10 jenis alat yang harus di miliki oleh petani kopi tergantung pada petani kopi itu sendiri, dengan memiliki alat-alat tersebut di atas menunjukan kesuksesan petani kopi. Dengan memiliki alat-alat  yang berkualitas dapat menjamin biji kopi yang diproduksi akan lebih baik, tetapi sebaliknya tidak memiliki alat panen kopi akan terjadi ketimpangan petani kopi akan kesulitan serta ketika panen kopi dan dapat mempengaruhi kualitas biji kopi sehingga biji kopi kering (green bean) harganya akan murah.

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun