Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengapa Banjir Bandang dan Tanah Longsor Kian Mendekat

11 Maret 2023   06:30 Diperbarui: 11 Maret 2023   06:55 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidak puasan kita pada alam yang seakan tidak ada cukupnya, menguras kekayaan alam sudah hal yang wajib demi kepetingan pertumbuhan ekomomi dengan berbagai alasan dan analisa. Padahal negara kita negara yang subur bagaikan hamparan Zamrud di garis khatulistiwa artinya negara kita sangat subur yang menjadikan laut sebagai kolam susu dan tongkatpun jadi tanaman.

Semestinya dengan kekayaan negara kita mungkin tidak ada lagi kemiskinan dan ketimpangan sosial kalau Tek Pancasila butir ke lima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. 

Kembali ke musibah Banjir Bandang dan tanah longsor  melihat realitanya secara umum setiap terjadi Banjir Badang dan tanah longsor berawal dari daerah perbukitan di lahan yang terbuka dan hutan sudah gundul di sertai  intensitas hujan yang tinggi. Banjir bandang di sertai tanah longsor turun dari hulu ke hilir membawa matreal lumpur dan pepohonan mengerus apa yang dilewati, tampa pandang bulu, sungguh mengerikan.

Banjir Bandang dan Tanah Longsor (https://rmol.id)
Banjir Bandang dan Tanah Longsor (https://rmol.id)

Ada beberpa penyebab Bajir Bandang dan Tanah Lonsor :

1. Curah Hujan yang tinggi

Negara indonesia merupanan negara tropis yang berada di garis khatulistiwa yang mempunyai curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan di indonesia rata-rata berkisar 2.000-3.000 mm/tahun, walaupun ada beberapa wilayah di indonesia yang memiliki curah hujan yang sedikit. Wilayah Indonesia umumnya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar di bulan April sampai bulan oktober sedangkan Musim Penghujan berkisar di bulan November sampai dengan bulan Maret.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa musim penghujan akan terjadi sepanjang tahun, Perlu kita waspadai ketika terjadi musim hujan sepanjang tahun dengan intensitas yang tinggi ini sangat berpotensi terjadinya bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsong.

2. Tofografi

Tofografi merupakan tinggi rendanya permukaan bumi, topografi di gambarkan seperti gunung dan lembah serta fiktur sungai dan jalan. Permukaan bumi di indonesia umumnya bergelombang atau berbukit dan sebagian lembah atau datar. Alam yang sudah tersusun sedimikian rupa merupakan ekosistem yang saling berkaitan, Daerah hulu merupakan daerah yang banyak terdapat sumber mata air lalu di alirkan melalui sungai ke daerah rendah dan bermuara di laut. Ketika terjadi kerusakan alam bi bagian hulu di tambah intensitas hujan yang tinggi maka air akan melimpah mengenangi daerah hilir.

3. Kerusakan Lingkungan.

Kerusakan lingkungan adalah salah satu penyebab yang selalu menjadi sorotan, kerusakan lingungan di antaranya kerusakan hutan, lahan kritis dan Pendangkalan Sungai.

a. Kerusakan Hutan

Hutan lindung mempunyai peranan penting sebagai fungsi mengatur tata air, penetapan hutan lindung sudah sejak jaman belanda, sebelum indonesia merdeka belanda sudah membagi hutan sesuai dengan fungsinya. Ada tiga kreteria bisa di sebut hutan lindung yaitu Kemiringan Lahan, Kepekaan terhadap erosi dan intensitas curah hujan. Dari tiga faktor tersebut hutan lindung mempunyai peranan yang sangat penting, maka dari itu hutan lindung harus terhindar dari berbagai kegiatan manusia yang dapat mengurangi fungsinya. Ketika terjadi penggundulan hutan lindung akan berakibat patal yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir bandang dan tanah longsor. Dari tiga  unsur hutan lindung kalau terganggu maka akan terjadi bencana.

Penebangan Hutan (https://th.bing.com)
Penebangan Hutan (https://th.bing.com)

b. Kerusakan tanah

Kerusakan tanah disini dengan adanya lahan terbuka baik di wilayah kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan. Lahan yang terbuka tidak ada penyangganya seperti pepohonan dan bangunan konservasi akan mengakibatkan erosi dan tanah longsor. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan seperti tanah, sedimen, batuan, dan lain-lain yang disebabkan oleh angin, air, es, hujan, gravitasi, atau makhluk hidup . sedangkan tanah lonsor Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendefinisikan tanah longsor sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng . Akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng maka akan terjadi bencana.

Hal ini kalau di biarkan secara terus menerus dan tidak ada upaya rehabilitasi lahan seperti menanam pepohonan tajuk tinggi serta tidak ada upaya konservasi tanah (terasering, gullyplug dll) ini akan berakibat banjir bandang dan tanah lonsor.

c. Kerusakan Sungai. 

Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Disadari atau tidak di sadari banyak prilaku manusia yang kurang menyadari pentingnya sungai, prilaku yang kurang terpuji membuang sampah ke sungai kegiatan tersebut akan mengaibatkan penumpukan sampah di sungai sehingga menyumbat aliran sungai maka air sungai akan meluap maka terjadi banjir. ini biasa terjadi pada sungai yang melalui pemukiman padat atau sungai yang melewati kota-kota besar. 

Begitu juga  erosi tanah yang masuk kedalam sungai ketika musim penghujan akan tertumpuk menjadi sedimentasi di dasar sungai, akibatnya sungai menjadi dangkal, ketika datang musim penghujan air akan meluap yang mengakibatkan banjir di daerah sekitarnya.

Sedimentasi di sungai (https://th.bing.com)
Sedimentasi di sungai (https://th.bing.com)

Berikut beberapa cara mengatasi banjir bandang dan tanah longsor:

  • Bangun sistem peringatan dini: Sistem peringatan dini dapat membantu orang-orang mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi lebih cepat ketika terjadi banjir bandang atau tanah longsor. Sistem peringatan dini dapat berupa sirene, pemberitahuan melalui pesan teks, atau peringatan melalui media sosial.
  • Lakukan reklamasi lahan: Reklamasi lahan dapat dilakukan dengan cara membangun sistem drainase yang baik dan mengurangi jumlah beton atau aspal yang digunakan dalam pembangunan bangunan. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengurangi resiko banjir bandang atau tanah longsor.
  • Tanam pohon dan vegetasi: Tanaman dan vegetasi dapat membantu mengurangi resiko tanah longsor dengan mengurangi erosi tanah. Pohon juga dapat membantu menyerap air hujan, sehingga dapat mengurangi resiko banjir.
  • Pembersihan sungai dan saluran drainase: Saluran drainase dan sungai yang bersih dapat membantu mengalirkan air hujan dengan lebih lancar dan mencegah terjadinya banjir.
  • Bangun tanggul: Tanggul dapat dibangun untuk melindungi wilayah dari banjir bandang. Tanggul harus dirancang dengan baik dan harus diuji untuk memastikan bahwa mereka dapat menahan air dengan kuat.
  • Evakuasi dini: Penting untuk selalu siap untuk menghadapi banjir dan tanah longsor dengan melakukan evakuasi dini jika diperlukan. Pastikan Anda memiliki rencana evakuasi yang telah disusun sebelumnya dan tetap waspada terhadap peringatan dini yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
  • Konsultasi dengan BadanNasional Penangulangan Becana: Jika Anda tinggal di daerah yang sering terkena banjir bandang atau tanah longsor, konsultasikan dengan PNPB untuk mengetahui cara terbaik untuk mengatasi resiko tersebut. PNPB dapat memberikan saran tentang cara membangun rumah yang tahan bencana atau cara mengurangi resiko banjir dan tanah longsor di wilayah Anda.

Setelah melakukan uapaya seperti diatas namun masih juga terjadi musibah kita tinggal menanyakan pada diri kita sendiri apakah kita masih melakkan dosa di negeri ini.


Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun