Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menjelang Kepunahan Tanaman Kayu Tenam (shorea sp)

14 Januari 2023   07:30 Diperbarui: 14 Januari 2023   17:25 4379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Rehabilitasi Hutan di KPH Liwa (doc.Rasna)

Kayu Tenam Tergolong Kayu Meranti Merah termasuk marga shorea, famili Dipterocarpaceae. Jumlah spesiesnya mencapai 130 jenis dan sebagian besar tumbuh secara alami di hutan Kalimantan dan Sumatera.

Dalam perdagangan dikenal jenis meranti kuning, meranti merah dan meranti putih.

Ada 22 jenis spesies yang termasuk meranti merah antara lain Shorea acuminata, S. joharensis, S. lepidota, dan S. leprosula. Pohon ini banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Maluku.

Tinggi pohon mencapai 50 m diameter 100 cm dan batang bebas cabang 30 m. Pohon berbanir 2.5m dari permukaan tanah, kulit luar berwarna kelabu atau cokelat dengan tebal sekitar 5 mm.

Tanaman kayu meranti merah bahasa dearah (lampung,sumatera) sering di sebut Kayu tenam, populasinya hampir di semua Kawasan Hutan di provinsi lampung.

Tanaman kayu tenam merupakan jenis kayu yang sangat banyak diminati oleh masyarakat karena kayu ini termasuk Kelas kayu bangunan yang terbilang awet dan kuat, oleh karena itu pemburuan kayu ini sangat meluas sehingga keberadaannya di sebagian daerah sangat langka bahkan hampir punah. 

Nasib Kayu tenam Tinggal tunggul di tengah kebun kopi Milik warga (doc. Rasna)
Nasib Kayu tenam Tinggal tunggul di tengah kebun kopi Milik warga (doc. Rasna)

Saat ini populasi kayu tenam yang berada di dalam kawasan hutan lindung sudah mengalami pengurangan akibat praktek Illegaloging oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kehilangan Kayu Tenam yang sangat tragis untuk Kawasan Hutan Lidung Register 45 B bukit rigis dan sekitanya terjadi di tahun 1980 - 2000, bukan hanya illegaloging yang membuat keberadaan kayu tenam langka namun pembukaan lahan/perambahan hutan untuk di jadikan lahan kebun kopi ini juga sangat berpengaruh, semakin luas lahan yang dirambah semakin banyak kayu tenam yang hilang.

Keyakinan masyarakat setempat dan adat istiadat membuat Rumah Adat Kayu dengan menggunakan kayu tenam, membuat permintaan pasar cukup tinggi serta harga kayu tenam semakin mahal. Kayu tenam sangat di minati dan di buru oleh para pemain kayu illegal/pasar gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun