Selain itu, air juga dapat mengalami kerusakan, antara lain:
- Mata air akan mengering atau debitnya akan berkurang
- Kualitas air menurun akibat sedimentasi erosi
- Berkumpulnya limbah atau air yang telah tercemar
- Terjadi eutrofikasi atau masuknya unsur hara ke badan air
Yang akan penulis bahas kegiatan konservasi yang dilakukan di wilayah kerja kami ada 2 metode yang kami terapkan
- Vegetatif Tetap
- Sipil teknis
Vegetatif tetap adalah melakukan upaya konservasi dengan cara menaman berbagai jenis tanaman yang bertajuk tinggi pada lahan dengan  tertentu, dengan banyak  tanaman di harapkan akan mengurangi lajunya erosi karena air hujan.
Di wilayah kawasan hutan lindung register 45 b bukit rigis, upaya konservasi vegetatif sudah banyak di lakukan pada tahun 1983 ada kegiatan Reboisasi dengan melakukan penanaman kayu sonokeling dan tanaman kaliandra, di lanjutkan pada tahun 1994 pascasarjana penurunan para perambbah hutan,program ini sangat efektif dan berhasil, namun sayang pada tahun 1997 Terjadi reformasi kebebasan sehingga hutan kembali di rambah.Â
Pada tahun 2000 kegiatan Vegetatif tetap di lanjutkan lewat program Hutan kemasyarakatan (HKM), di lanjutkan dengan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan lahan (GNHL) tahun 2004-2007. Tidak berhenti sampai di situ program rehabilitasi hutan dan lahan terus di giliran oleh pemerintah melalui Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan saat ini dengan Program perhutanan sosial.Â
Sipil teknis adalah kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dengan melakukan rehabilitasi dengan cara membuat bangunan konservasi di antaranya pebuatan terasering dan gulyplug.Â
Kegiatan lain yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam pengendalian erosi adalah dengan membuat srip rumput , rumput sangat bermanfaat untuk pakan ternak. masyarakat di sekitar hutan yang memlihara ternak tentu ini sangat menguntungkan karena rumput bisa di manfaatkat untuk ternak, dari kotoran ternak bisa di buat pupuk dan bisa untuk memperbaiki lahan yang kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H