Mohon tunggu...
Mini Praise
Mini Praise Mohon Tunggu... -

A beautiful country in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Senja Menawarkan Luka

18 Mei 2016   12:06 Diperbarui: 20 Mei 2016   14:46 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Flo menatap mata pria ini sekali lagi kemudian bangkit berdiri meninggalkannya. Ada rasa pilu meninggalkan pria yang dulu selalu menceritakan setiap hal padanya, rasa itu seperti sebuah sayatan pisau di hatinya.

Sore ini pria itu datang menawarkan luka yang terpancar di matanya, tapi Flo memilih membulatkan tekadnya untuk tak mau mengetahui cerita pria itu lebih banyak karena sedikit saja memberi ruang baginya bercerita itu berarti lukanya akan semakin bertambah berat.

"Bukan begini caramu menyikapi gelombang bahtera rumah tangga, melihatku mungkin kau pikir akan membantu segalanya? Tidak. Aku tak ingin membuka luka baru karena apa yang telah dipersatukan Tuhan dalam ikatan suci tidak boleh diceraikan manusia," kata Flo dalam hatinya sambil terus mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun