Mohon tunggu...
Raskyansyah Dwiki Ananda
Raskyansyah Dwiki Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

(11220511000065/Jurnalistik UIN Jakarta) Seorang ekstrovert yang menyukai konten-konten seputar lifestyle, musik, dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Personal Branding di Kalangan Gen Z

8 Januari 2024   22:25 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:58 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Personal branding adalah proses membangun citra diri yang positif di mata orang lain. Hal ini penting bagi semua orang, termasuk Gen Z, yang saat ini merupakan generasi terbesar di dunia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh di era digital yang penuh dengan informasi dan teknologi. Hal tersebut membuat Gen Z lebih aktif pada media sosial untuk wadah mereka mengekspresikan diri, membangun relasi, dan mendapatkan informasi.

Dalam wawancara, Maria seorang Business & Leadership coach mengatakan bahwa personal branding adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh semua orang, termasuk Gen Z.

"Sekarang sosial media itu luar biasa banget ya. Kita sering melihat banyak sekali contoh-contoh yang bagus tetapi banyak juga yang kurang bagus. Kita pengennya Gen Z apalagi di Indonesia adalah orang-orang yang autentik serta bisa memimpin dirinya dan harapannya menjadi pemimpin masa depan yang tidak sekedar kelihatannya bagus tapi bener-bener secara dirinya bagus. Ini penting banget memang karena pasti nanti untuk karier seperti di kantor maupun berbisnis sekarang butuh banget kan," ungkap Maria saat wawancara di Universitas Indonesia pada Jumat (22/12/2023).

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Syafiqah yang merupakan seorang Gen Z.

"Personal branding itu penting banget bagi kita Gen Z karena tidak hanya dapat membuat sebuah image, tetapi juga bisa menolong kita untuk mendapatkan pekerjaan di era digital ini," jelasnya di tempat yang sama pada Jumat (22/12/2023).

Menurut survei yang dilakukan oleh LinkedIn pada tahun 2023, 75% perekrut mengatakan bahwa personal branding adalah faktor penting dalam proses rekrutmen. Selain itu, 60% perekrut mengatakan bahwa mereka menggunakan media sosial untuk menilai personal branding kandidat.

Maria juga mengungkapkan beberapa cara untuk Gen Z membangun personal branding di era digital yang efektif, antara lain:

  • Tahu keinginan diri sendiri

Gen Z adalah generasi yang memiliki banyak potensi dan peluang. Namun, untuk bisa meraih potensi dan peluang tersebut, Gen Z perlu tahu apa yang mereka inginkan. Apa yang ingin mereka capai dalam hidup? Apa yang ingin mereka lakukan dengan karier mereka? 

Ketika Gen Z tahu apa yang mereka inginkan, mereka akan lebih termotivasi untuk mencapainya. Mereka juga akan lebih mudah untuk membangun personal branding yang positif, karena mereka akan tahu apa yang perlu mereka tunjukkan kepada dunia.

  • Tahu diri sendiri

Selain tahu keinginan diri sendiri, Gen Z juga perlu tahu diri sendiri. Ketahui kelebihan, kekurangan, dan nilai-nilai yang kamu miliki. 

Dengan mengetahui diri sendiri, Gen Z akan lebih percaya diri. Mereka juga akan lebih mudah untuk membangun personal branding yang autentik, karena mereka akan menunjukkan citra diri yang sebenarnya.

  • Memiliki growth mindset

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun