Mohon tunggu...
Rashif Zalhani
Rashif Zalhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Homeschooling Lebih Baik Daripada Sekolah Formal

27 Desember 2022   21:37 Diperbarui: 27 Desember 2022   21:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Homeschooling Lebih Baik Daripada Sekolah Formal

Muhammad Rashif Zalhani

Universitas Islam Malang

Email : rzalhani06@gmail.com

I. Pendahuluan

Menurut Wikipedia, pendidikan ialah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.

Pendidikan adalah hak setiap warga Indonesia, karena dalam undang-undang Dasar 1945 terdapat amanat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa.

Homeschooling merupakan salah satu perbincangan saat ini dikarenakan banyaknya siswa yang notabene lulusan homeschooling ini mendapatkan nilai yang lebih baik dari siswa yang bersekolah formal. Homeschooling sendiri ialah salah satu bentuk Pendidikan alternatif yang fenomenal dengan penekanan untuk mengakomodasi potensi kecerdasan anak secara maksimal, selain itu juga dipandang sebagai alternatif untuk menghindari pengaruh lingkungan negative yang akan dihadapi anak-anak pada sekolah pada umumnya.

II. Pengertian Homeschooling (Sekolah Rumah)

Sekolah rumah dapat diartikan sebuah model Pendidikan dimana sebuah keluarga memilih bertanggung jawab sendiri atas Pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya menggunakan rumah sebagai basis Pendidikan. Namun dibeberapa kasus berbeda Homeschooling diajarkan oleh seorang guru sebagai pendidik yang dipanggil oleh orang tua untuk mengajarkan anaknya dirumah. Adanya homeschooling bertujuan agar seorang pendidik dapat bertanggung jawab secara aktif atas proses pendidikannya. Yang dimaksud bertanggung jawab secara aktif ialah disini pendidik terlibat penuh pada proses penyelenggaran Pendidikan, mulai dari tujuan Pendidikan, kompetensi, ataupun keterampilan yang akan dicapai, kurikulum dan juga meteri pembelajaran sampai pada metode belajar.

III. Homeschooling Sebagai Bentuk Adaptasi New Normal

Dalam urusan pendidikan, orang tua sudah tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. 'Tak terkecuali di masa pandemi seperti saat ini. Dikutip dari penelitian milik Eka Damayanti dan rekannya, sebuah survey yang dilakukan oleh para peneliti departemen Nutrition and Public Health di Universitas Negeri Semarang menunjukan bahwa pembelajaran online terbilang kurang efektif. Sebab, pembelajaran online menghabiskan lebih banyak biaya internet, memberikan terlalu banyak tugas, dan juga membuat anak menjadi cepat lelah karena harus terus-terusan memandang gadget.

Tidak Semua anak merasa nyaman dengan system pembelajaran online dan virtual yang ada saat ini. Rasa nyaman ini yang kemudian dapat membuat kualitas belajar anak menjadi menurun. Menurut Huebner & McCullough juga mengungkapkan, bahwa rasa tidak nyaman ini timbul akibat pengalaman tidak baik dari sekolah menjadi salah satu factor utama pemicu stress pada siswa. Pembelajaran online juga membatasi anak untuk mengembankan potensinya secara menyeluruh.

Permasalahan inilah yang kemudia bisa dijadikan alas an bagi orang tua untuk memilih Pendidikan alternatif yang kita sebut sebagai homeschooling atau sekolah rumah. Dikarenakan banyak factor homeschooling menjadi salah satui solusi yang tepat bagi orang tua dan anak agar tetap mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik dan bermutu di rumah.

IV. Persamaan Dan Perbedaan Homeschooling Dengan Sekolah Formal

Homeschooling termasuk model Pendidikan alternatif, disini homeschooling dan juga sekolah formal memiliki suatu tujuan yang sama yaitu mengantarkan anak didiknya untuk mengoptimalkan potensinya. Keduanya merupakan sarana untuk mengantarkan anak pada tujuan Pendidikan. Tujuan Pendidikan sebagaimana dinyata-kan dalam Undang-Undang No.20 tentang Sisdiknas pasal 3 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Selain beberapa persamaan, homeschooling dengan sekolah formal mereka juga memiliki perbedaan antara lain yaitu:

Sistem Pendidikan

Pada homeschooling, sistem pendidikan menyesuaikan kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

Pada sekolah formal, sistem pendidikan menggunakan standarisasi sesuai standar yang dipikirkan lembaga sekolah dan Departemen Pendidikan Nasional.

Fasilitas Pembelajaran

Fasilitas pembelajaran homeschooling secara umum lebih simple dan efisien, hanya menggunakan fasilitas yang ada. Lebih prefer kepada fasilitas yang ada dirumah, semua tergantung dengan kelengkapan dari fasilitas rumah itu sendiri.

Sedangkan pada sekolah formal, fasilitas pembelajaran sangat lengkap dan bagus, seperti laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, sesuai dengan sekolah yang dipilih. Bisa dibilang sangat memadai untuk tumbuh kembang anak.

Kurikulum

Kurikulum Homeschooling: lebih fleksibel karena dapat menggunakan kurikulum seperti sekolah formal atau mengikuti kurikulum dari luar negeri. Hal tersebut lebih memungkinkan orang tua dan anak untuk memilih dan mengadaptasi metode pembelajaran yang paling cocok dengan kondisi keluarga. Misal keluarga sepakat untuk menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning, maka anak-anak akan lebih excited karena anak akan belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Kurikulum sekolah formal: memiliki kurikulum yang sangat ketat karena sudah menjadi rancangan dari lembaga sekolahan dan juga departemen pendidikan nasional.

Jadwal Belajar

Jadwal belajar Homeschooling: Fleksibel, sesuai kesepakatan

Jadwal belajar sekolah formal, terstruktur dan ketat karena sudah disusun.

V. Kesimpulan

Memang untuk saat ini sebagian besar masyarakat, bahwa sekolah yang sebenarnya adalah model umum Pendidikan yang paling mapan ialah sistem sekolah atau yang kita kenal sebagai sekolah formal. Bahkan mayoritas orang masih beranggapan bahwa sekolah formal adalah satu satunya model Pendidikan yang ada dan menjanjikan. Namun lama kelamaan sebagian masyarakat mulai mempertanyai sistem Pendidikan sekolah formal apakah pentingkah pembelajaran dengan metode lama ini karena terlalu memaksa anak dalam proses pembelajaran.

Homeschooling ini merupakan salah satu alternatif untuk memaksimalkan potensi dari seorang anak dalam mengembangkan minat dan bakat mereka. Homeschooling inipun dapat menjadi alternatif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, orang tua sebagai pendidik dapat memegang penuh kendali dalam menghandle lajunya pembelajaran seorang anak.

Sekolah formal maupun sekolah non formal bukan suatu hal yang sangat penting, mungkin pandangan beberapa orang tentang sekolah non formal kuranglah baik tapi saya berharap dengan artikel ini mungkin dapat merubah pandangan orang umum terhadap Pendidikan non formal terlebih lagi homeschooling.

 

Refrensi

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjgrc_e65b8AhWoSGwGHUE1CtIQFnoECA8QAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.upm.ac.id%2Findex.php%2Fpublic%2Farticle%2Fdownload%2F602%2F601%2F&usg=AOvVaw36_5cb06-XaODF0XgIlFpi

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjgrc_e65b8AhWoSGwGHUE1CtIQFnoECAsQAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.bbg.ac.id%2Fvisipena%2Farticle%2Fdownload%2F490%2F451%2F&usg=AOvVaw0NBcf9USTV5H7YWSqIf14A

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjgrc_e65b8AhWoSGwGHUE1CtIQFnoECBoQAQ&url=https%3A%2F%2Fjurnal.untan.ac.id%2Findex.php%2Fjvip%2Farticle%2Fview%2F74%2F74&usg=AOvVaw1t0BmFvVI971y8zOSfuQ-t

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwio_PyJjpf8AhUTBrcAHZFVCOsQFnoECA8QAw&url=https%3A%2F%2Fhompimpaa.id%2Fhomeschooling-dan-perbedaannya-dengan-sekolah-formal%2F%23%3A~%3Atext%3DSistem%2520Pendidikan-%2CPada%2520homeschooling%252C%2520sistem%2520pendidikan%2520menyesuaikan%2520kebutuhan%2520anak%2520dan%2520kondisi%2520keluarga%2Csekolah%2520dan%2520Departemen%2520Pendidikan%2520Nasional.&usg=AOvVaw1i9mqXa-zlhP-wnLxSGMdl

https://www.brainacademy.id/blog/homeschooling-sebagai-alternatif-pendidikan-untuk-anak-selama-pandemi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun