6. Masalah Yang Harus Dihadapi dan Sikapnya
Santri baru, pasti belum bisa langsung betah. Pasti banyak masalah yang mereka alami. Ketua asrama pasti mengetahui masalah yang mereka alami. Terkadang ada yang menangis karena berbagai macam hal. Berantem kemungkinan terjadi dan memang pernah terjadi semasa aku menjadi ketua asrama. Keusilan dan keisengan juga pasti ada.
Apapun masalahnya, jangan sampai dihadapi dengan emosi, dikit-dikit marah, apalagi sampai main fisik. Hadapilah dengan kesabaran yang ekstra. Ketua asrama harus mengetahui bahwa mereka itu baru-baru masuk. Kalau langsung dimarah-marahin, pasti mereka menjadi semakin tidak betah. Ketua asrama juga harus memiliki peran untuk membuat mereka menjadi betah.
Yang perlu diingat juga, tiap santri pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang mudah nurut, ada yang susah. Itu semua harus dihadapi dengan kesabaran. Apalagi santri baru, masih awal-awal mondok. Yang terpenting adalah meminta kemudahan kepada Allah agar dimudahkan dalam mengatur mereka.
7. Beban Ujian Santri Tahun Akhir
Selain menjadi ketua asrama, posisiku juga berada di kelas 3 MA, tahun terakhir belajar formal di pesantren. Waktu itu kesibukanku bertambah dibandingkan ketika tahun-tahun sebelumnya, di luar menjadi ketua asrama. Berbagai ujian harus dihadapi.
Pertama-tama, di awal semester 1 ujian yang kami hadapi adalah menulis resume suatu buku, kemudian di sidang layaknya skripsi atau tugas akhir. Setelah itu di tengah-tengah semester, sebelum Penilaian Tengah Semester Ganjil, kami menghadapi ujian praktik khutbah jum'at dan imam shalat. Setelah PTS 1, kami menghadapi praktik mengajar. Terlihat melelahkan gak sih, hehe. Tambah amanah ketua asrama kelas 1 MTs.
Semester 2, kami menghadapi Asesmen Terpadu Pesantren dan Madrasah. Ujian tersebut terbagi menjadi ujian praktik dan ujian tulis, ditambah sebagian mata ujian yang kami hadapi dilaksanakan di bulan ramadhan.
Tapi, sesibuk apapun, alhamdulillah, kalau bukan karena pertolongan Allah, saya pasti akan keteteran sampai depresi. Meskipun sesibuk itu, alhamdulillah saya jalani dengan tenang. Walaupun sebenarnya, pasti masih ada banyak waktu kosong bagi saya.
8. Mengurus Santri Baru Akan Lebih Membekas
Maksud membekas ini kenangannya akan lebih mengesankan maksudnya. Bukan ketua asrama saja. Musyrif halqah, musyrif asrama juga pasti. Meskipun memang tergantung si yang mengurus. Kalau peduli, pasti akan terasa membekas. Kalau tidak ya berarti tidak ya, hehe. Kembali pada masing-masing individu.