Mohon tunggu...
Muhammad Rasyad Firdaus
Muhammad Rasyad Firdaus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penuntut Ilmu

Senang membaca, menulis, kuliner, dan travelling. Lulusan Madrasah Aliyah Al-Ma'tuq tahun 2024. Kelahiran Madiun 26 Juni 2006. Saat ini sedang berjuang untuk mengharap ridha Allah dan kedua orang tua, juga meraih masa depan dunia dan akhirat yang bahagia dan tenang atas izin Allah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diari Ketua Asrama Santri Baru Kelas 1 MTs

14 Oktober 2024   18:59 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:16 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Asrama yang kuhuni sewaktu kelas 3 MA

Oleh sebab itu setelah aku mengetahui kalau aku mendapatkan amanah menjadi ketua asrama santri baru, aku langsung segera menemui kakak kelasku yang telah melewati dan menjalankan amanah tersebut. Aku menanyakan kepadanya sikap apa saja yang perlu dilakukan dalam menghadapi amanah tersebut.

3. Liburan Kenaikan Kelas

Waktu liburan tiba. Aku sebenarnya juga panik dan khawatir terhadap amanah ini. Waktu liburan juga aku curhat kepada orang tuaku terkait amanah yang akan kujalani, berdoa dan meminta doa juga agar dimudahkan dan anggota asramaku taat dan mudah diatur.

Bukan hanya ke orang tua saja. Aku juga meminta doa kepada kakak kelasku yang sudah lulus dan sudah kuliah agar aku dimudahkan menjalankan amanat ini.

4. Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Asrama Baru

Hari balik ke pesantren tiba. Rasa panik dan khawatirku bertambah. Aku selalu membayangkan bagaimana perasaanku ketika pertama kali membuka pintu di asrama baruku, juga bagaimana reaksi anggota kamar baruku kala itu. Apalagi ketika memasuki gerbang pesantrenku sampai memarkirkan kendaraan di depan asrama yang akan kumasuki.

Pintu Asrama yang kuhuni sewaktu kelas 3 MA
Pintu Asrama yang kuhuni sewaktu kelas 3 MA
Namun, -alhamdulillah- ketika aku memasukinya dan bertemu mereka, aku merasa biasa-biasa saja. Memang belum saling mengenal. Tapi aku berpikir lama-kelamaan akan saling mengenal. Jadi aku lalui dengan biasa saja. Malam harinya juga aku langsung berkumpul dengan mereka dan saling memperkenalkan diri.

Oh iya, sebenarnya mereka para santri baru sudah datang sepekan sebelum aku dan santri lama lainnya datang. Jadi, mereka sempat tinggal di asrama tanpa ketuanya selama sepekan. Hanya ada musyrif asrama yang tinggalnya tidak bersama mereka.

5. Apa Saja Yang Bisa Dilakukan?

Kalau saja kita membeli rumah baru, kita memiliki peluang untuk memperbanyak furniture, perabot, dan lain sebagainya. Karena rumah masih kosong.

Begitupun santri baru. Itu peluang bagi kita para senior terlebih ketua asrama untuk menanamkan hal-hal yang positif bagi mereka. Kita bisa mengajarkan tata cara shalat yang sesuai sunnah, doa dzikir yang sesuai sunnah, amalan sunnah, dan lain sebagainya. Kalau mereka terbiasa, pasti pahalanya mengalir ke yang mengajarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun