Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Origami, Seni Melipat Kertas yang Menyehatkan Mental

4 Mei 2020   12:24 Diperbarui: 4 Mei 2020   12:41 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Origami Hanbok (Dok-Pri Rasawulan Sari Widuri)

Saya seorang penggemar seni origami. Salah seorang teman SD berhasil  meracuni saya sehingga saya kecanduan untuk melipat kertas. Jika dahulu masih menggunakan kertas dari buku tulis sekolah maka sekarang saya berburu kertas origami untuk koleksi.

Dalam beberapa kesempatan bepergian ke luar negeri pun saya selalu menyempatkan untuk pergi ke toko buku, sekedar mencari kertas origami. Sesuai dengan negara asalnya yaitu Jepang, berburu kertas origami di toko hyaku En (100 Yen) Jepang tentu merupakan pengalaman yang mengesankan. Kertas origami yang saya dapatkan sangat beragam. Mulai dari kertas biasa sampai kertas fabric alias kertas mirip dengan kain.

Seiring dengan padatnya waktu untuk bekerja, kegiatan origami hanya saya lakukan pada saat jadwal saya benar-benar kosong. Di saat seperti itu saya bisa keranjingan membuat berbagai model origami. Namun origami bentuk baju selalu menjadi favorit saya.

Saya masih beruntung, karena kebijakan "Stay At Home" membuat saya mempunyai banyak waktu kosong untuk melakukan hobi saya. Tidak terkecuali sambil menunggu waktu berbuka puasa. Cukup keluarkan koleksi kertas origami lalu mulai berkreasi melipat kertas.

Tapi jangan salah bahwa jika origami tidak sering digunakan, maka kita akan sering lupa langkah untuk membuat origami. Misalnya karena sudah lama tidak melipat origami burung bangau, pada saat akan membuat origami bangau di akhir minggu kemarin saya perlu untuk membuka kembali replika origami burung bangau yang pernah saya buat.

Replika origami memang saya buat sebagai bahan pengingat jika suatu saat saya lupa langkah pembuatan suatu origami. Saat ini saya pajang replika origami di dinding dan juga saya jadikan sebagai tempelan di pintu kulkas. Kreatif bukan ? Orisinil dan murah.

Di bulan Ramadan ini saya sedang membuat target untuk membuat berbagai macam origami bentuk dress (baju). Mulai dari baju biasa, baju pesta, berbagai macam kimono, serta baju hanbok Korea yang bentuknya cantik sekali.

Dilansir dari beberapa sumber, origami sangat berguna untuk kesehatan mental. Bagi saya pribadi, membuat kreasi origami selalu membuat saya senang, apalagi jika origami ini dapat saya bagikan ke beberapa orang. Ya,saya memang acapkali membagikan pembatas buku dengan hiasan origami kepada rekan kerja saya.

Berdasarkan pengalaman saya, berkreasi dengan origami  mempunyai banyak manfaat walaupun hasil akhirnya adalah timbulnya perasaan senang dan puas.

Belajar Berkonsentrasi

Pada saat melipat kertas origami, seseorang perlu untuk berkonsenstrasi penuh. Karena lipatan ke dalam atau ke luar akan menentukan apakah suatu kreasi origami dapat sesuai harapan atau tidak. 

Karena saya belajar otodidak dari youtube ataupun dari artikel di google, mengikuti semua step dengan benar adalah kunci keberhasilan membuat origami.

Bagi saya duduk diam sambil melipat kertas seperti sebuah relaksasi sejenak dari rutinitas. Perasaan cemas biasanya hilang pada saat melipat kertas karena yang timbul dalam pikiran saya adalah bagaimana caranya agar kreasi origami berhasil dibuat.

Belajar Pantang Menyerah

Walaupun sudah membuat kreasi origami bertahun-tahun, ada kalanya saya tidak bisa mengikuti instruksi pembuatan secara benar. Hasilnya ya sudah pasti gagal. Namun jika saya sudah cinta dengan suatu kreasi origami tertentu, biasanya saya akan mengulang terus menerus sampai dengan berhasil.

Jika dianalogikan dalam hidup, ini seperti proses pantang menyerah dalam mencapai suatu tujuan. Menjaga mood sangat diperlukan agar saya tidak menyerah. 

Salah satu kreasi origami yang membuat saya harus mengulang  berkali-kali adalah pada saat pembuatan sepatu bayi. Saya perlu sekitar lima kali proses pembuatan hingga akhirnya sepatu bayi origami tersebut berhasil saya buat dan saya hadiahkan pada salah satu teman.

Menjaga Saraf Motorik Halus Tetap Bekerja

Seiring bertambahnya usia, pikun menjadi salah satu penyakit yang melanda orang tua. Saya memang masih belum tua namun mencoba untuk menghindari penyakit ini dengan tetap membuat origami. Karena membuat origami pada dasarnya adalah kegiatan yang mengontrol keterampilan kedua tangan dan konsentrasi otak. 

Origami yang dipelajari oleh anak kecil memang berfungsi untuk mengembangkan saraf motorik halus, namun bagi orang dewasa lebih kepada proses menjaga agar saraf motorik halus tidak mati. Mungkin tidak salah jika origami menjadi sebuah terapi bagi para lansia di Jepang untuk mengurangi kepikunan.   

Mengembangkan Ide Kreatif

Saya membuat kreasi origami yang diawali dengan peniruan pada suatu karya orang lain. Namun seiring dengan berjalannya waktu, biasanya berdasarkan hasil membaca dari beberapa referensi, saya dapat membuat kreasi origami yang original milik saya sendiri. Origami bagi saya berfungsi menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri. 

Sangat mudah untuk membuat kreasi origami saat ini. Apalagi sekarang banyak sekali dijual kertas origami dengan corak yang menarik, buatan dari perusahaan lokal. Bahkan jika tidak ada kertas origami, gunakan saja kertas koran sebagai penggantinya. 

Tips dari saya buatlah kreasi origami yang mudah terlebih dahulu. Referensi bisa dari youtube ataupun dari web khusus membuat origami secara mudah (salah satunya Web Easy Origami).     

Apabila anda sudah berkeluarga dan mempunyai anak, kegiatan membuat origami dapat dilakukan bersama anak. Ini dapat membantu menjaga proses bonding antara anak dan orang tua. Untuk pertama kali, membuat kreasi origami bentuk hewan adalah ide yang cemerlang. 

Semoga melipat kertas menjelang berbuka puasa dapat menjadi alternatif kegiatan yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan ini. Sedangkan bagi saya, berkreasi dengan origami membuat hati menjadi senang dan ibadah terasa lebih mudah dijalankan.

-RSW/DPK/04052020-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun