Wisata museum sudah jarang kita datangi, padahal dengan mendatangi museum kita akan mengetahui sejarah masa lalu. Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya no 106 Jakarta, banyak menyimpan cerita dan bukti perkembangan pergerakan Pemuda-Pemudi Indonesia dalam memperjuangkan Persatuan Indonesia.
Dengan akses yang mudah dijangkau karena berada di pusat kota jakarta kita dapat menuju lokasi ini dengan kendaraan umum:
- Bus Way Koridor IV Kampung Melayu – Ancol
- Patas 2 Jurusan Kampung Rambutan – Kota
- Bus PPD 916 jurusan Kampung Melayu – Tanah Abang
- Bus PPD 67 jurusan Blok M - Â Senen
- Mikrolet M.01 Jurusan Kampung Melayu – Senen
- Bus Mayasari Bakti Patas 09A jurusan Senen – Bekasi
- Bus Mayasari Bakti Patas 63 jurusan Senen – Bekasi
- Bus Bianglala 76 jurusan Ciputat – Senen
- Metro Mini S17 jurusan Manggarai – Senen
Semua Jurusan turun di Halte Bus Rivoli.
Jam Buka Museum:
Selasa – Jum’at   : 08.00-15.00 Wib
Sabtu – Minggu   : 08.00-14.00 Wib
Senin/hari besar  : tutup
Tiket Masuk Museum:
Dewasa
Perorangan : Rp 2.000,-
Rombongan: Rp 1.000,-
Anak-anak
Perorangan : Rp 1.000,-
Rombongan: Rp   500,-
Pengunjung Asing : Rp   10.000,-
Walaupun museum ini tergolong kecil, hanya berkisar 800 m2 tetapi kita dapat melihat foto-foto yang menggambarkan suasana ketika kongres pemuda dilakukan.
Kongres Pemuda II dilakukan di 3 tempat yang berbeda pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.
Rapat Pertama di selenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop dan yang ketiga di gedung Indonesische Clubgebouw. Di tempat yang ketiga inilah yang saat ini menjadi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Jalan Kramat Raya no 106, Jakarta Pusat.
Pada saat itu para penghuninya menamakan tempat ini Langen Siswo. Pada awalnya penghuni gedung ini berasal dari jawa, tetapi sejak tahun 1926 penghuninya berasal dari beragam suku di Indonesia.Â
Dari latar belakang daerah yang berbeda tetapi mempunyai semangat persatuan yang sama, mereka pada bulan September 1926 secara resmi mengumumkan pendirian Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan menjadikan gedung ini sebagai pusat kegiatannya.Â
Di gedung inilah diperdengarkan lagu Indonesia Raya secara umum untuk pertama kalinya.
Di museum ini juga terdapat Biola Asli milik Wage Rudolf Supratman, pencipta Lagu Indonesia Raya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H