Mohon tunggu...
Rara Zarary
Rara Zarary Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah caraku menemukan kebebasan, menemukan diri sendiri, dan bertahan hidup (sabdawaktu)

Penulis Buku: Menghitung Gerimis (2013), Hujan Terakhir (2014), Hujan dan Senja Tanah Rantau (2016), Kita yang Pernah (2020).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setelah Ayah Pergi

19 Maret 2022   18:31 Diperbarui: 19 Maret 2022   18:35 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oleh: Rara Zarary*

 

Hujan yang jatuh pelan-pelan ke bumi

dicintai jutaan penulis puisi

serupa api, menjadikanku abu

dunia tiba-tiba berubah warna

tawa tenggelam di bawah air mata

ruang-ruang hening

suara hanya terdengar bising

tanpa kuterima pelukan

di balik jutaan ucapan

hiburan hanyalah omong kosong

yang singgah dalam tawa kebohongan

kehilangan adalah kehilangan

aku tak bisa pura-pura tersenyum menawan

dalam secangkir dekapan yang sekejap hilang

atau keikhlasan yang hanya mudah diucapkan

kehilangan tetaplah kehilangan

yang tiada tak akan kembali ada

sederas apa air mata

sedalam bagaimana permohonan

kepergian selamanya

adalah akhir perjumpaan nyata

yang setiap waktu kupeluk dingin kerinduan

tanpa balas, hingga tertidur kukira melupakan

kehilangan adalah kehilangan

dan aku butuh membiarkan

tanpa kau kejar dengan kata kuat dan ikhlaskan

biarkan diriku yang debu

menemukan waktu

seluruh aku.

Tanah Puisi, 2022

*Alumnus An Nuqayah Madura*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun