adalah akhir perjumpaan nyata
yang setiap waktu kupeluk dingin kerinduan
tanpa balas, hingga tertidur kukira melupakan
kehilangan adalah kehilangan
dan aku butuh membiarkan
tanpa kau kejar dengan kata kuat dan ikhlaskan
biarkan diriku yang debu
menemukan waktu
seluruh aku.
Tanah Puisi, 2022
*Alumnus An Nuqayah Madura*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!