Berlokasi di Museum Geologi Bandung, acara Mining for Life digelar Sabtu, 19 Januari 2019. Acara yang digagas oleh Indonesia Mining Association (IMA) bekerja sama Museum Geologi juga bersama para perusahaan tambang yang ada di Indonesia diantaranya perusahaan tambang besar seperti Freeport, Amman Mineral, Vale dan lain-lain.
Acara Mining For Life dimulai pagi hingga malam. Sehingga masyarakat bisa merasakan datang ke museum saat malam hari (Day & Night at Museum). Tanggapan dari masyarakat pun sangat baik, meski cuaca cukup terik tetap saja pengunjung datang setiap menitnya untuk tahu lebih jauh soal acara Mining For Life.
Mining For Life, Salah Satu Rangkaian dari Acara Hari Jadi Tambang
Mining For Life adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi Tambang, 28 September lalu. Untuk membuat pengunjung mendapat pengetahuan baru soal dunia tambang, dihadirkan berbagai instalasi menarik yang berkaitan dengan kegiatan dunia tambang, informasi seputar hasil tambang, dan instalasi edukasi agar pengunjung lebih mengenal hasil tambang yang banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pameran foto juga video sebagai media belajar tak lupa pula dihadirkan.
Tak hanya itu, photo booth, pojok mewarnai,dan panggung musik yang diisi band kenamaan pun tersedia untuk semakin memeriahkan acara.
Sejumlah kegiatan seperti kompetisi foto di sosmed, kompetisi vlog, diskusi bersama pemimpin perusahaan tambang dan pimpinan media massa juga digelar, termasuk pengumuman kompetisi karya jurnalistik yang sudah digelar sejak September 2018 lalu.
Selain itu, digelarnya acara ini untuk juga untuk menyajikan informasi yang berimbang baik informasi yang didapat dari pelaku maupun diluar dari masyarakat tambang seperti para ahli dan media. Harapannya agar informasi yang didapat bisa objektif sehingga bisa memberikan fakta yang sebenarnya.
Setelah itu nantinya masyarakat bisa merubah persepsi mengenai dunia tambang yang selama ini selalu ada bahwa perusahaan tambang hanya merusak dengan terus menerus mengeruk hasil tambang dari dalam perut bumi Indonesia. Padahal pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
- Kehadiran kegiatan tambang tentu sangat signifikan baik untuk pemasukan negara maupun kehadirannya yang dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar area tambang.
- Sektor pertambangan salah satu penyumbang penerimaan negara non pajak masuk yang masuk dalam APBN. Dengan begitu, kehadiran perusahaan tambang juga sudah pasti menguntungkan negara dan dananya pun dirasakan masyarakat karena masuk dalam APBN non pajak. Penggunaanya masuk dalam dana pelayanan kesehatan pendidikan, pengembangan dan penelitian juga untuk kepentingan lainnya (sumber). Jumlahnya pun sekitar Rp33,92 triliun, data November 2018 (sumber).
- Kegiatan tambang dimanapun sudah tentu akan menggerakan ekonomi masyarakat, salah satunya menyerap masyarakat sebagai tenaga kerja. Ketika masyarakat terserap, taraf hidup perlahan-lahan membaik dan pengangguran pun berkurang. Sebut saja Freeport Indonesia berdasar data april 2018 total jumlah pegawai keseluruhan adalah 29.000 orang, hanya 126 orang tenaga asing sisanya adalah orang-orang bangsa kita sendiri (sumber).
Perusahaan tambang tidak bisa asal membuka lahan, harus ada izin lebih dulu dari pemerintah. Selain itu, pihak perusahaan pun harus bertanggung jawab dengan melakukan post mining activity. Waktu reklamasi juga tidak sebentar, perusahaan harus tetap berada di lokasi bekas tambang hingga proses reklamasi berakhir. Bukan waktu yang sebentar tentunya. Salah satu pemateri diskusi bahkan menyebut proses reklamasi area tambang bisa mencapai 10 sampai 30 tahun.Â