Ketika Leif menemukan wilayah "Dunia Baru" tersebut, Leif menyebut wilayah itu Vinland karena banyaknya tanaman merambat dan anggur liar yang tumbuh di sana. Selama musim dingin, ia dan awaknya tinggal di Vinland, menikmati tanah yang kaya dengan sumber daya alam.Â
Meski tidak bertahan lama, Vinland menjadi bukti nyata bahwa bangsa Viking adalah penjelajah ulung yang mengalahkan batas-batas waktu dan geografi.
Mengapa Leif Erikson Dilupakan?
Meskipun kisah Leif Erikson tercatat dalam Saga Nordik, seperti Saga of the Greenlanders dan Saga of Erik the Red, namanya tidak sepopuler Christopher Columbus. Salah satu alasannya adalah kurangnya dukungan dokumentasi dari Eropa pada saat itu.Â
Bangsa Viking juga tidak meninggalkan jejak peradaban yang signifikan di Amerika, sehingga eksplorasi mereka sering diabaikan dalam sejarah global.
Namun, bukti arkeologi di L'Anse aux Meadows, Newfoundland, telah mengonfirmasi keberadaan pemukiman Viking di Amerika Utara. Ini memperkuat klaim bahwa Leif Erikson adalah orang Eropa pertama yang mencapai "Dunia Baru."
Meskipun Leif mencapai Amerika Utara (Vinland), upaya kolonisasi Norse di sana tidak berlanjut. Kontribusinya tidak menghasilkan dampak jangka panjang dalam sejarah Eropa atau dunia dibandingkan dengan eksplorasi Columbus yang membuka era kolonisasi besar-besaran.
Warisan Leif Erikson
Leif Erikson tidak hanya dikenal sebagai penjelajah pertama yang mencapai Amerika, tetapi juga simbol keberanian dan semangat petualangan bangsa Viking. Di Amerika Serikat, namanya mulai dikenal luas pada abad ke-20, bahkan setiap tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Leif Erikson Day.
Kisah Leif menginspirasi generasi penjelajah berikutnya untuk menjelajahi dunia dan mendorong batas-batas yang tampak mustahil. Hari ini, ia dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Nordik dan simbol kebanggaan bagi diaspora Skandinavia di seluruh dunia.