Karier dan Prestasi
Pada tahun 1937, Sabiha memimpin misi penerbangan dalam Operasi Dersim, menjadikannya pilot wanita tempur pertama dalam sejarah dunia. Meskipun perannya dalam operasi ini menuai kritik di beberapa kalangan, pencapaiannya sebagai pilot tempur tetap menjadi simbol kekuatan dan kemandirian perempuan.
Tidak hanya berperan dalam operasi militer, Sabiha juga menjadi duta besar udara untuk Turki. Pada 1938, ia melakukan tur ke Balkan, di mana ia memamerkan kemampuannya sebagai pilot dan mempromosikan modernisasi Turki di mata dunia. Tur ini mendapat perhatian luas dan menjadikannya simbol global kemajuan dan pemberdayaan perempuan.
Karirnya di dunia penerbangan mendapatkan pengakuan internasional. Fédération Aéronautique Internationale (FAI) memasukkannya ke dalam daftar The 20 Greatest Aviators in History. Warisan Sabiha terus hidup, tidak hanya melalui penghargaan yang diterimanya tetapi juga melalui Bandara Internasional Sabiha Gökçen di Istanbul, yang diabadikan dengan namanya.
Setelah masa aktifnya di dunia militer, Sabiha melanjutkan perannya sebagai instruktur penerbangan di Türkkuşu, menginspirasi generasi baru pilot muda di Turki. Dedikasinya terhadap dunia aviasi dan semangat juangnya menjadikannya ikon nasional.
Warisan dan Pengaruh
Sabiha Gökçen meninggal pada 22 Maret 2001 di Ankara, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Turki dan dunia. Bandara Internasional Sabiha Gökçen di Istanbul dinamai untuk menghormati pencapaiannya, menegaskan bahwa namanya akan terus diingat sebagai pionir dalam dunia penerbangan.