Mulailah intensitas kita berdua menurun, sudah jarang bertemu. Tapi kalau sekali bertemu obrolan kita sudah mulai berbobot apalagi ketika itu ada teman baru kami yang agak dewasa, kebetulan dia lebih tua dari kami 5 tahun. Dia berpengalaman soal kerasnya hidup. Namanya mas Didik Ari Prihtiardi. Kadang kita suka mendengarkan nasehat-nasehatnya. Dan sampai sekarang aku dan Mas Didik kerap vc whatsapp untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.Â
Setelah itu Dawis berhenti bekerja d Kamra karena memang program itu selesai. Singkat cerita Dawis menikah dengan Dian. Gadis yang ia temui di tempat kerjanya yang baru di Kemayoran Golf. Kami teman-temannya juga sempat mengantarkan nya ke rumah istrinya.Â
Setelah ini kita sudah terpisahkan secara fisik, aku di Cirebon & Dawis katanya di Karawang. Tepatnya di Teluk Jambe, menurut Juhana -adik kandung Dawis-sebelum di Teluk Jambe, Dawis sempat tinggal di Sunter lagi dengan mengontrak rumah. Tapi itu tidak berlangsung lama karena ia diterima bekerja di Teluk jambe, Karawang sebagai sebagai Sekuriti di Perum Peruri.Â
Lagi menurut Juhana, Alm Dawis sebenarnya menderita sakit atau mulai melemah setelah ibunya meninggal dunia.
"Sering bolak-balik rumah sakit, Ra! Tapi sebentar aja abis itu sehat lagi".
Itu sangat sering terjadi kata Juhana. Hanya saja 3 Bulan belakangan kondisinya sudah agak tidak bagus. Terlebih saat mulai-mulai muntah darah, sampai akhirnya dokter menvonis Dawis menderita sakit Lambung kronis.Â
Dan puncaknya pada malam 12 desember 2022, menurut Juhana, Ia menerima telepon dari istri Alm bahwa Kakaknya kritis dan menghembuskan nafas terakhirnya pada malam itu.Â
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un telah berpulang kawan kami sahabat kami ke ilahirobbi.Â
 Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu  Â
 (Tulisan ini belum semua cerita yang tersampaikan, masih banyak sebenarnya cerita-cerita kami bersama Almarhum Dawis Lana Hidayat, Semoga beliau diterima disisiNya, diampuni segala kesalahannya, diterima amal ibadahnya. Diberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H