Seperti anai-anai yang membangun istananya...
Sedikit demi sedikit hingga menggunung...
Seperti jiwamu yang tak berasa...
Seorang yang kedepankan ego selalu
Sorak bahagia memanggil jiwamu
Tatkala pedih sejenak menghilang
Suramnya kias wajahmu
Tatkala penat kembali datang
Tertunduk dan pilu
Lirih suaramu berbagi problema
Termangu sabar mendengarmu
Lalu tersenyum mencoba rasa
Senada dengan irama jantung
Yang berdetak pertandakan hidup
Senada dengan perangaimu
Yang mendekat ketika sendu
Sama rasakan hingarnya dunia
Tapi jiwa disampingmu bukanlah sampah
Sama rasakan sebagai penghuni jagat
Tapi raga didekatmu bukanlah tempat sampah
Hanya datang ketika pilu
Pergi lalu ketika penat terlepas
Bagai kacang bersama kulitnya
Lupa bahwa kulitnya pernah menjadi pelindung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI