Mohon tunggu...
Rara Avis
Rara Avis Mohon Tunggu... -

Pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dahaga

3 Juni 2016   13:40 Diperbarui: 3 Juni 2016   13:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namaku sebentar sirna

Menunggu bayang maut mencerabut

Nyawaku yang satu ini

Tinggalkan raga

Tinggalkan cintaku kepadamu

Kau

Yang setia merentang masa

Dengan setetes air

Pemuas dahagaku

Kau

Satu-satunya yang kupunya

Cintaku!

*) Puisi ini dipersembahkan untuk seseorang yang kehilangan orang tercinta setelah menderita gagal ginjal dua tahun lamanya.

2 Juni 2016 -- Rara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun