Menindih dada sesakku
Godam di jantung bertalu-talu
Penanda kumasih di sampingmu
Kau
Alasan hidupku
Kau
Satu-satunya cintaku
Kau
Ke mana mataku melekat ke dasar hatimu
***
Ginjal ini terlanjur rusak
Satu terambil lima tahun lalu
Satu tertinggal semakin menyesak
Menghempas, meretas, merampas
Kuatku tak lagi nyata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!