"Assalammualaikum," ujarnya mengawali pembicaraan melalui telepon dengan istrinya.
"Walaikumsalam mas," terdengar suara istrinya menjawab salam.
"Mohon maaf Bu, Mas belum bisa pulang," sambung Anton.
"Kebakaran hutannya belum reda, kemarin saja api kembali menyambar ke lahan perkebunan," ceritanya. "Karena itu mas belum bisa pulang," tambahnya.
"Tidak apa-apa mas, Ibu maklum. Yang penting mas sehat-sehat saja," kata istrinya menyemangati.
"Anak-anak gimana?," tanya Anton, kepada istrinya.
"Anak-anak sehat, sekolah mereka diliburkan karena kabut asal semakin tebal," tutur istrinya.
"Iya Bu, titip salam rindu buat anak-anak ya,"
"Baik mas,"
"Bu, sudah dulu teleponnya. Mas harus berjaga-jaga kembali, takut nanti api masuk ke lahan perkebunan," kata Anton menyudahi pembicaraan dengan istrinya.
Anton belum tahu kapan bisa pulang ke rumah untuk melepas rindu dengan istri dan anak-anaknya. Padahal, pekan ini waktunya istrirahat. Namun apa yang bisa dilakukan, tugas negara belum bisa ditinggal. Beruntung, Anton masih bisa menghubungi istri dan anak-anaknya melalui telepon. Setidaknya, kerinduan Anton sedikit terobati setelah mendengar suara istri dan anak-anaknya di telepon.
Â
#1Rappi Darmawan
Â