9. Penyakit hati
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menemukan, bahwa minum satu atau lebih minuman manis setiap hari selama lima sampai tujuh tahun dapat menyebabkan penyakit hati berlemak.Â
10. Jerawat dan penuaan kulit
Kenaikan kadar gula dalam darah menyebabkan peningkatan sekresi androgen, sebum atau minyak dan peradangan yang mendorong pertumbuhan jerawat. Selain itu, mengkonsumsi makanan manis berlebihan, proses glikasi dapat muncul, ini merupakan proses molekul gula yang berlebih bergabung dengan protein sehingga membentuk Advanced Glycation End Products (AGES). AGES dapat merusak kolagen dan elastisitas pada kulit. Kolagen merupakan protein penting penyusun kulit yang membantu kulit meregang dan menjaga kulit dari keriput.
Agar terhindari dari penyakit dan masalah kesehatan tersebut, maka perlu mengurangi konsumsi gula dengan cara sebagai berikut :
1. Cari alternatif makanan lain yang mengandung gula alami, misalnya buah-buahan.
2. Cukupi kebutuhan serat untuk menghentikan keinginan makan makanan manis. Serat dari buah, sayur, kacang-kacangan serta biji-bijian membuat kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan bisa ditekan.
3. Makan teratur, contoh setiap 4 -- 6 jam sekali dengan porsi kecil. Langkah ini berguna untuk menghambat keinginan makan manis.
4. Tidur cukup, yang bisa mencegah dari rasa lapar berlebihan dan membuat lebih bertenaga.
5. Memilih air putih atau air berkarbonasi yang tidak mengandung pemanis, bisa juga mengkonsumsi minuman soda rendah kalori yang kandungan gulanya lebih sedikit.
6. Menurut Permenkes RI Â No. 30 tahun 2013, kebutuhan gula bagi orang Indonesia adalah kurang dari 50 gram/hari atau maksimal setara dengan 4 sendok makan gula. Sedangkan, menurut American Hearts Association, pembatasan kebutuhan gula tambahan bagi laki-laki adalah tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram gula (150 kkal), serta bagi perempuan sebanyak 6 sendok teh atau 25 gram gula (100 kkal) setiap harinya.