Ketika ibu sendiri tanpa ayah
Kulihat wajah yang berjuang menantang asa
Kulihat sunggingan senyum tanpa rasa
Dan...Kulihat bola mata bersikeras menahan ratap
Ketika ibu sendiri tanpa ayah
Aku merasa peluk hangat penuh kasih
Aku merasa genggam erat menahanku pergi
Aku merasakan sentuhan berbalut sebuah janji
Ayah...Ketika ibu sendiri tanpa ayah
Aku bangkit dari air mata tak berarti
Menebas semak berduri penghadang kami
Menghempas kerikil penghalang kami
Melepas belenggu keterpurukan hati
Ketika ibu sendiri tanpamu ayah
Kujejaki jalanku menerjang asa
Kuciptakan harapan untukku bersama ibu
Kuambil penaku dan kutulis cerita baru
Cerita indah tanpa balutan cintamu
Kini, kugenggam tangan ibu
Kuajak menapak di jembatan yang kubangun
Berjalan aku disampingnya
Menuntun kaki lemahnya menuju ujung penuh harapan, cinta dan kebahagian
Ayah! Tersenyumlah dimanapun engkau sekarang
Tersenyumlah ketika senyum ibu kembali
Akan kukembalikan senyum manis yang kau coba renggut darinya
Ibu! Kumohon padamu, tersenyumlah kemanapun engkau pergi
Biarkan segala yang indah mengiri padamu
Aku disini ketika ibu sendiri dan tak kubiarkan kau sakit lagi
Karawaci, Lippo village
Tangerang, Banten
Dormitory G108
Rabu, 23 mei 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H