Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Ibu Sendiri | Puisi oleh Banyu Biru

28 Mei 2024   19:11 Diperbarui: 28 Mei 2024   19:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diedit menggunakan Canva

Ketika ibu sendiri tanpa ayah

Kulihat wajah yang berjuang menantang asa

Kulihat sunggingan senyum tanpa rasa

Dan...Kulihat bola mata bersikeras menahan ratap

Ketika ibu sendiri tanpa ayah

Aku merasa peluk hangat penuh kasih

Aku merasa genggam erat menahanku pergi

Aku merasakan sentuhan berbalut sebuah janji

Ayah...Ketika ibu sendiri tanpa ayah

Aku bangkit dari air mata tak berarti

Menebas semak berduri penghadang kami

Menghempas kerikil penghalang kami

Melepas belenggu keterpurukan hati

Ketika ibu sendiri tanpamu ayah

Kujejaki jalanku menerjang asa

Kuciptakan harapan untukku bersama ibu

Kuambil penaku dan kutulis cerita baru

Cerita indah tanpa balutan cintamu

Kini, kugenggam tangan ibu

Kuajak menapak di jembatan yang kubangun

Berjalan aku disampingnya

Menuntun kaki lemahnya menuju ujung penuh harapan, cinta dan kebahagian

Ayah! Tersenyumlah dimanapun engkau sekarang

Tersenyumlah ketika senyum ibu kembali

Akan kukembalikan senyum manis yang kau coba renggut darinya

Ibu! Kumohon padamu, tersenyumlah kemanapun engkau pergi

Biarkan segala yang indah mengiri padamu

Aku disini ketika ibu sendiri dan tak kubiarkan kau sakit lagi

Karawaci, Lippo village

Tangerang, Banten

Dormitory G108

Rabu, 23 mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun