Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel: Di Ambang Kematian Karya Eko Hartono

30 November 2023   09:07 Diperbarui: 28 Mei 2024   19:10 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blurb

Pino, sosok pemuda sebatang kara yang telah mengenyam pahit getirnya kehidupan di jalanan ibukota . Berbagai pengalaman buruk dialaminya sejak kecil. Tapi semua itu justru membuatnya tumbuh jadi remaja berjiwa tegar, dewasa, dan mandiri.

Suatu malam ia tertabrak motor dan mengalami mati suri. Karena belum saatnya untuk mati, ia dikembalikan lagi ke dunia. Tapi aneh, rohnya bukan kembali pada raganya sendiri melainkan menempati raga remaja lain. Ketika tersadar dari koma, ia pun kaget dan bingung. Apalagi ketika tahu raga yang ditempatinya adalah anak orang kaya.

Roh Doni, sang pemilik raga sebenarnya, menemui Pino dan protes. Doni tidak bisa kembali ke dalam raganya dan menjadi roh gentayangan. Hanya Pino yang bisa melihat dan mendengar roh Doni. Pino juga ingin kembali ke raganya sendiri. Keduanya lalu sepakat mencari raga Pino.

Sekarang mereka diburu waktu. Dapatkah Pino menemukan raganya kembali? Bagaimana pula dengan nasib roh Doni?

Ulasan

Iseng cari novel di Ipusnas. Udah tahu sih, pasti belum ada, karena masih terbilang baru terbit juga. Dan ternyata, ketemulah dngan novel ini. Judulnya sama dan tahun terbitnya sudah terpaut jauh dari yang sekarang. Tanpa ragu, aku langsung mulai baca.

Aku mulai dari sampulnya dulu. Kalau dilihat sekilas, mungkin kita hanya akan melihat sebatang pohon dengan nuansa biru gelap yang mencekam. Namun, ternyata ada potret manusia yang sama, yang satu tergelatak, sedangkan yang satunya terduduk. Mereka dibedakan lagi karena yang duduk itu tubuhnya terlihat transparan. Kurasa itu adalah Doni yang terkapar dan rohnya terpisah dari raganya. Perihal pohon yang lebih mencolok, aku belum temukan kaitannya dengan plot cerita.

Lanjut ke 2 bab awal. Pada bagian ini kita dibuat sedekat mungkin dengan kehidupan Pino yang tidak jauh dari masa kecil yang suram dan kerasnya kehidupan jalanan. Kita diperlihatkan bagaimana lingkungan itu membentuk kepribadian Pino dan teman-temannya. Aku cukup terharu dengan persahabatan Pino dan Andi. Walau porsinya enggak banyak, tapi terlihat kalau mereka dekat. Hal yang berkesan lagi tentang mereka berdua ini waktu Pino yang ceritanya sudah berada di raga Doni menolong Andi dari kejaran geng Fairos. Cukup mengharukan.

Lanjut ke bab-bab selanjutnya, aku merasa ada sesuatu yang kurang. Ini berkaitan dengan premis dan plot. Dari sisi premis emang udah cukup jelas sih, kalau ceritanya akan fokus pada perjuangan Pino bersama roh Doni untuk menemukan raga Pino supaya Doni bisa kembali ke raga aslinya. Cuma, aku masih berharap selain Pino nyasar ke raga Doni, setidaknya ia juga mencicip kehidupan Doni, baik dengan keluarga, teman-temannya, gaya hidupnya atau hal lainnya. Kebanyakan kita tahu kehidupan Doni dengan cara baik dari Doni sendiri atau dari narasi. Padahal, bisa saja keseruan dan ketegangannya akan bertambah kalau upaya pencarian raga Pino dibenturkan dengan upayanya menutupi jati dirinya dan menjalani hidup sebagai Doni. Tapi, ya, masuk akal juga sih, karena upaya pencarian itupun dalam kurun waktu yang singkat. Mereka mengetahui posisi tubuh Doni dengan cepat dan harus kejar-kejaran dengan waktu. Kalau penulis ada niatan ke sana, ya, penulis harus merombak plotnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun