Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Drama "Go Ahead" (2020): Kisah Tiga Bersaudara Tanpa Sosok Ibu

19 Desember 2022   14:07 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:27 4141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah nonton drama dari negeri Tirai Bambu ini, jari saya rasanya gatal buanget buat menyampaikan kesan apa aja yang ada dipikiran saya tentang drama yang menurut saya recommended banget.

Secara ringkas, drama ini bercerita tentang tiga orang bersaudara tanpa ikatan darah yaitu Li Jian Jian (Seven Tan), Ling Xiao (Song Weilong) dan He Zi Qiu (Steven Zhan). Masa kecil yang suram Ling Xiao dan He Zi Qiu mempertemukan mereka pada ayah Li Jian Jian yang sudah single parent. Ling Xiao kecil ditelantarkan ibunya karena menganggap Ling Xiao adalah penyebab kematian adik perempuannya dan bahkan dituduh sebagai pembunuh. 

Sang ibu mengidap depresi atas kematian putrinya dan sang suami yang berprofesi sebagai polisi, kurang pandai berbicara dan juga jarang di rumah karena harus bertugas. Pertengkaran tiap hari juga tidak bisa dielakkan. Setiap mereka cekcok, Ling Xiao kecil akan duduk di tangga rumah. Li Jian Jian dan ayahnya mencoba memberikan perhatian kepada Ling Xiao kecil hingga ia suka bermain di rumah Li Jian Jian atau sekedar menumpang makan.

Apa yang dialami He Zi Qiu juga tak kalah menyedihkan. Ia tidak mengenal sosok sang ayah karena kondisi ekonomi yang sulit. Sang ayah menelentarkan mereka, sedangkan sang ibu hidup dengan prinsip hanya akan menikah dengan pria yang mapan. Ibu He Zi Qiu dipertemukan dengan ayag Li Jian Jian yang dikenal baik, memutuskan untuk berkencan yang ternyata itu adalah trik untuk meninggalkan He Zi Qiu bersama ayah Li Jian Jian. Ia bahkan melarikan uang yang ia pinjam kepada ayah Li Jian Jian.

Dengan masa kecil yang rumit, Ayah Li Jian Jian mampu membesarkan ketiganya dengan penuh cinta. Namun, walau tampaknya bahagia, ternyata ketiganya memiliki masalah yang mereka coba sembunyikan dan selesaikan dengan cara mereka masing-masing.

Konflik mulai terasa semakin berat saat He Zi Qiu dan Ling Xiao harus kuliah ke luar negeri. He Zi Qiu dipaksa oleh ayah kandungnya yang sudah mapan, sedangkan Ling Xiao dipaksa oleh ibunya yang sudah mapan juga tetapi masih dengan temperamen yang tidak berubah.

Menonton drama ini, jujur emosi akan naik turun. Dalam drama 40-episode ini Kita akan disuguhkan dengan momen-momen lucu, menggemaskan, haru, simpati bahkan bisa membenci beberapa karakter di dalamnya. Setiap episode sayang banget kalau terlewat karena berisi bagian-bagian penting dari alur ceritanya.

Secara pribadi, saya suka dengan karakter He Zi Qiu. Ia bisa menunjukkan emosi dan pendalam karakter yang totalitas. Ia bisa membuat kita tersenyum bahkan tertawa dengan tingkahnya yang bikin gemas saat dia senang atau senyum tetapi kita justru bisa seperti merasa kesedihannya saat ia menangis, atau saat ia mencoba untuk menahan air matanya. Ia juga kadang-kadang bertingkah konyol tetapi suasana akan berubah saat ia harus serius.

Setiap karakter mampu memerankan peran mereka secara maksimal. Perkembangan karakter yang halus juga bisa kita amati dan nikmati baik.

Saya akan daftarkan beberapa hal yang akan kita temukan saat menonton drama ini.


1. Anak-anak akan selalu menjadi korban dari masalah orang tua baik langsung maupun tidak.


Itu akan sangat berpengaruh pada perkembangan karakter, kepribadian, psikologi bahkan relasi anak.

Itu terlihat jelas dari karakter Ling Xiao yang tumbuh menjadi pribadi introvert, mengalami kecemasan, tidak mudah bergaul dan tidak tahu mengekpresikan perasaanya. Ia akan berusaha berjuang sekalipun mengambaikan kebahagiannya. Dari kecil ia tidak lagi diinginkan ibunya, selalu disalahkan, dituntut untuk menjadi orang yang paling mengerti akan situasi.

He Zi Qiu tumbuh menjadi pribadi yang ekpresif, penuh perhatian, rajin tetapi juga sentimental. Ia berusaha semua pekerjaannya sempurna dan paling benci apabila dikasihani. Sebisa mungkin ia akan menjadi pribadi yang patuh, selalu dipandang baik dan tidak ingin menjadi beban. Hal tersebut terjadi karena ia terus merasa punya hutang budi untuk kebaikan ayah Li Jian Jian.

Berbeda dengan Li Jian Jian, ia tumbuh menjadi anak perempuan yang aktif, ekspresif, percaya diri, penyayang walau sedikit manja tetapi bukan berarti arogan maupun egois. Ia kadang-kadang kekanak-kanakan tetapi juga bisa menjadi penengah yang baik dan pengertian.


2. Terkadang orang tua merasa paling memahami kebutuhan anaknya tanpa menyadari mereka telah berubah menjadi orang tua yang otoriter
.


Dalam drama ini, kita juga akan diperhadapkan pada dua orang sahabat Li Jia Jian yang punya masalah dengan ibunya. Ada ibu yang selalu memandang rendah putrinya dan ada juga yang terlalu berekspektasi tinggi.

Ekspektasi ibu mereka menjadi belenggu yang mengikat mereka yang berubah menjadi pemberontakan, kebohongan dan yang paling parah, mereka tidak memiliki keberhargaan diri yang cukup. Mereka tidak bisa memilih apa yang mereka suka dan apa yang akan mereka kerjakan.

3. Sahabat sejati akan selalu suportif baik suka maupun duka.


Beberapa kali Li Jian Jian dan kedua sahabatnya harus bertengkar, berbeda pendapat, tetapi mereka selalu tahu cara menyelesaikannya. Memang konfliknya bukan konflik yang terlalu kompleks, tetapi kesan sederhana justru memberikan gambaran kita pada realita.

4. Saat sayap kita semakin kuat, kita akan ingin terbang kemana saja yang kita mau. Namun, tetap saja, saat kita lelah, kita akan mencari tempat ternyaman, yaitu RUMAH.

Pada akhirnya, ini drama yang recommended banget. Ini drama keluarga yang luar biasa. Drama Tentang cara mendidik, tentang hubungan dan persepektif anak dan orang tua maupun sebaliknya. Ini juga drama tentang persahabatan, tentang cinta dan kebencian, tentang penolakan dan kerinduan.

Kalian bisa tonton di aplikasi Vidio, IQIYI bahkan youtube secara gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun