Mohon tunggu...
Raodah Tul Ikhsan
Raodah Tul Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - gloridae

Berharap tulisan dalam blog ini dapat menambah informasi yang dibutuhkan pembaca dan secara pribadi terus mengasah teknik menulis yang lebih baik bagi saya pribadi. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Sekian, terima kasih! Kalian bisa mengunjungi blogku di https://gloridae.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Gambaran Cinta yang Realistis dari Buku Perempuan Jika Itulah Namamu

1 Agustus 2023   11:45 Diperbarui: 1 Agustus 2023   11:50 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By: glroridae
By: glroridae

IDENTITAS BUKU

Judul buku: Perempuan Jika Itulah Namamu

Penulis: Maman Suherman

Penerbit: Grasindo

Jumlah halaman: 192

Tahun terbit: 2018

ULASAN BUKU

“Setiap Kita

Adalah kata

Ada yang sekadar menatap

Ada yang sehati menetap”


– Kang Maman

Buku kedua dari Kang Maman yang aku baca dan review, setelah Re: dan peRempuan. Buku ini adalah kumpulan puisi yang menceritakan perjalanan cinta secara realistis. Kenapa aku sebut realistis? Sebab tidak hanya menyajikan cinta dari aspek romantisnya saja, seperti kebanyakan buku puisi cinta. Terbagi dalam lima bab: Lelakimu, Perempuanku, Cinta, Selingkuh, dan Pertobatan. Sangat mencerminkan lika-liku dalam dunia percintaan yang memang tidak selalu mulus ya?

Kalau dilihat dari isi BAB-nya, “Lelakimu” dan “Perempuanku” sepertinya buku ini bercerita dari sudut pandang Si Pria yang begitu memuja wanitanya.

Kalau ada yang tanya
Aku sedang apa
Jawab saja:

Sedang membacamu”

- Kang Maman

Membaca setiap BAB-nya membawa kita pada perjalanan sebuah cinta yang runtut, diawali dari romantisme sampai pada dua BAB terakhir, perasaan dicampur aduk oleh adanya ujian dari cinta itu sendiri yang dalam buku ini berupa “perselingkuhan”. Kemudian setelah berbuat kesalahan penulis menggambarkan penyesalan Si Pria dalam BAB tersendiri, yaitu “pertobatan”. Semuanya tersajikan dengan sangat baik melalui kalimat-kalimat indah penulis.

Yang aku suka dari buku ini adalah pembaca tidak perlu bingung memikirkan apa makna di setiap puisi karena pemilihan kata (diksi) dan rangkaian kata disusun begitu sederhana, indah, dan sarat makna sehingga mudah dipahami. Sampul yang digunakan adalah hard cover, ditambah ilustrasi yang apik pada setiap halaman dan puisi menambah kesan estetis buku ini.

"Mencintai
Harus berhenti
Menyakiti"

– Kang Maman

“Terima cinta
Apa adanya
Mencari sempurna di muka dunia
Hanya tenggelamkanmu ke ruang hampa”

-Kang Maman

Wordpress

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun