IDENTITAS BUKU
Judul buku: Perempuan Jika Itulah Namamu
Penulis: Maman Suherman
Penerbit: Grasindo
Jumlah halaman: 192
Tahun terbit: 2018
“Setiap Kita
Adalah kata
Ada yang sekadar menatap
Ada yang sehati menetap”
– Kang Maman
Buku kedua dari Kang Maman yang aku baca dan review, setelah Re: dan peRempuan. Buku ini adalah kumpulan puisi yang menceritakan perjalanan cinta secara realistis. Kenapa aku sebut realistis? Sebab tidak hanya menyajikan cinta dari aspek romantisnya saja, seperti kebanyakan buku puisi cinta. Terbagi dalam lima bab: Lelakimu, Perempuanku, Cinta, Selingkuh, dan Pertobatan. Sangat mencerminkan lika-liku dalam dunia percintaan yang memang tidak selalu mulus ya?
Kalau dilihat dari isi BAB-nya, “Lelakimu” dan “Perempuanku” sepertinya buku ini bercerita dari sudut pandang Si Pria yang begitu memuja wanitanya.
“Kalau ada yang tanya
Aku sedang apa
Jawab saja:Sedang membacamu”
- Kang Maman
Membaca setiap BAB-nya membawa kita pada perjalanan sebuah cinta yang runtut, diawali dari romantisme sampai pada dua BAB terakhir, perasaan dicampur aduk oleh adanya ujian dari cinta itu sendiri yang dalam buku ini berupa “perselingkuhan”. Kemudian setelah berbuat kesalahan penulis menggambarkan penyesalan Si Pria dalam BAB tersendiri, yaitu “pertobatan”. Semuanya tersajikan dengan sangat baik melalui kalimat-kalimat indah penulis.
Yang aku suka dari buku ini adalah pembaca tidak perlu bingung memikirkan apa makna di setiap puisi karena pemilihan kata (diksi) dan rangkaian kata disusun begitu sederhana, indah, dan sarat makna sehingga mudah dipahami. Sampul yang digunakan adalah hard cover, ditambah ilustrasi yang apik pada setiap halaman dan puisi menambah kesan estetis buku ini.
"Mencintai
Harus berhenti
Menyakiti"– Kang Maman
“Terima cinta
Apa adanya
Mencari sempurna di muka dunia
Hanya tenggelamkanmu ke ruang hampa”-Kang Maman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H