Mohon tunggu...
Raodah Tul Ikhsan
Raodah Tul Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - gloridae

Berharap tulisan dalam blog ini dapat menambah informasi yang dibutuhkan pembaca dan secara pribadi terus mengasah teknik menulis yang lebih baik bagi saya pribadi. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Sekian, terima kasih! Kalian bisa mengunjungi blogku di https://gloridae.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Book

[Resensi] Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan

28 Maret 2023   16:03 Diperbarui: 2 April 2023   18:52 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Identitas Buku

Judul buku: Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan

Penulis: Jeon Seunghwan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman: 280

Cetakan: Pertama (Desember 2021)

Ulasan Buku

Hidup adalah pilihan. Terdengar klise memang. Namun, apa yang kita lakukan dalam kehidupan ini memang seluruhnya pilihan kita yang tak jarang juga membuat ragu apakah pilihan itu tepat atau tidak.

Semakin banyak pilihan yang dibebankan kepada kita, maka semakin besar pula keraguan yang muncul dalam hati kita. Sebenarnya apakah pilihan itu tepat buatku? Apakah hal tersebut memang adalah yang aku butuhkan? Sebenarnya seperti apa yang aku inginkan?

Melalui buku yang berjudul Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan penulis mengajak kita untuk berkontemplasi mengenai hal-hal yang terjadi di hidup ini. Membacanya seakan-seakan kita berbincang dengan seorang kawan lama terutama di kala hati dan pikiran terlalu lelah untuk semua hal yang terjadi di kehidupan.

Melalui empat sub bab, pembaca diajak mengeksplorasi pikiran dan perasaannya serta memvalidasi apa yang dirasa. Penulis membagikan pengalaman nyata, pemikirannya, juga kutipan-kutipan dari tokoh lain seperti para filsuf, penyair, dan penulis lain yang memperkaya isi buku ini. Tulisan-tulisan Jeon Seunghwan ini juga tidak bersifat menggurui. 

Buku ini tidak mengisahkan tentang apa yang harus kita capai, apa yang harus kita tuju, atau hal-hal lain yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu atau pergi ke arah tertentu untuk menjawab tentang pertanyaan seputar ketidaktahuan akan keinginan sendiri. Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan malah mengajak pembaca untuk menikmati setiap momen dalam hidup kita. Tidak hanya bercerita tentang kehidupan pribadi, tetapi menceritakan mengenai berbagai macam relasi dalam kehidupan.

Namun, terdapat juga kelemahan dari buku ini, yaitu terdapat cerita yang berulang-ulang dan terkesan repetitif, terdapat juga kesalahan penulisan dan kata-kata yang sulit dimengerti.

Terlepas dari kelemahan tersebut, buku ini sangat layak untuk dibaca dan menemani hari-hari kita yang penuh pertanyaan akan kehidupan ini sembari menikmati setiap momen yang ada.

Kutipan

Kehidupan baru bisa dimengerti ketika kita menengok ke belakang, tetapi kehidupan hanya dapat dijalani dengan melihat ke depan (Kierkegaard)

Mau kah kau minum teh bersamaku?

Akan kuberikan secankir teh hangat berisi perasaan tulus

untukmu yang merasa terbekukan oleh dinginnya dunia.


Meski tak bisa menghilangkan segala kekhwatiranmu

Kuharap kau bisa mendapatkan kebebasan dan kebahagian

dari secangkir teh itu,

dan menemukan keberanian untuk hidup dengan lebih kuat (hal. 57)

Jika kita mencintai seseorang sekarang,

Jangan curigai perasaan itu.

Cintailah orang itu tanpa syarat.

Jika dia orang yang tepat untuk dicintai,

Dia akan tahu isi hati kita yang mencintainya.


Orang yang mencintai lebih banyak adalah orang yang kuat.

Orang yang mencintai lebih banyak adalah orang tahu cara mencintai

Meski semua hubungan pasti berakhir 

(halaman 191)

Dengarlah suara hati baik-baik

Berjanlah mantap selangkah demi selangkah.


Di jalan itu, tiada yang lebih penting daripada dirimu

Ke mana pun dan bagaimanapun caramu pergi


Semoga semuanya bisa menjalani

jalan setapak bernama kehidupan

yang panjang

sendiri atau bersama. (hal. 81)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun